GridHEALTH.id - Belakangan ini, beredar kabar adanya madu Banten palsu yang tersebar di berbagai daerah.
Penyebaran madu Banten palsu ini rupanya cukup meresahkan sebagian masyarakat.
Baca Juga: Awas! Ngakunya Madu Asli Banten Tapi Dibuat di Jakarta Barat, Ini Cara Bedakannya
Tak hanya meresahkan, madu Banten palsu rupanya dapat menyebabkan beragam penyakit hingga kematian.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian Dinkes Banten Akhrul Aprianto mengatakan, madu palsu dapat menyebabkan penyakit hipolic dan keracunan hingga dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: 4 Cara Mudah dan Alami Atasi BAB Macet yang Minim Efek Samping
Melansir Kompas.com, Akhrul menjelaskan, dari aspek keamanan pangan, madu palsu yang dibuat dengan campuran bahan berbahaya seperti molase, glukosa, dan fruktosa dapat menimbulkan penyakit.
"Dikonsumsi berkepanjangan menyebabkan diabetes atau kencing manis, obesitas, dan gangguan pencernaan," kata Akhrul.
Sebuah studi besar yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine, madu palsu yang mengandung banyak gula dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan kelebihan berat badan.
Secara keseluruhan, kemungkinan meninggal akibat penyakit jantung meningkat seiring dengan persentase gula dalam makanan dan itu benar terlepas dari usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan indeks massa tubuh seseorang (ukuran berat badan).
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa meminum minuman yang dimaniskan dengan gula dapat meningkatkan tekanan darah.
Bahkan makanan tinggi gula juga dapat merangsang hati untuk membuang lebih banyak lemak berbahaya ke dalam aliran darah.
Akhrul menuturkan, dalam satu sendok makan gula mengandung 16 kalori dan madu asli 22 kalori.
"Sistemnya di dalam pencernaan tubuh, kalau madu itu lambat dikonsumsi oleh tubuh. Sehingga, itu aman, tetapi kalau ini bahan berbahaya, palsu dapat menyebabkan penyakit jantung juga," tandasnya.
Melihat dampak efek samping, kita perlu waspada dengan beredarnya madu Banten palsu. (*)
#bijakGGL #hadapicorona
Source | : | Kompas.com,NCBI |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar