Hal ini karena efek imunitas atau perlindungan dari vaksin influenza hanya bertahan selama satu tahun di tubuh. Setelah lewat masa itu maka perlu untuk dilakukan vaksin ulang.
Selain itu, jenis virus influenza mengalami perubahan dalam waktu yang sangat cepat.
Baca Juga: Studi : Pil KB Ternyata Bermanfaat Mengurangi Risiko Rematik
Oleh karenanya itu perlu untuk melakukan penyesuaian dengan cara “mengganti” jenis vaksin yang diberikan pada tubuh.
Mengingat perkembangan virus yang terjadi sangat cepat, maka waktu pemberian vaksin influenza terbilang singkat dibanding jenis vaksin lain, contohnya adalah vaksin untuk penyakit gondongan dan rubella yang dapat melindungi seumur hidup cukup dengan 2x suntikan saat bayi.
Baca Juga: 'Organ Intim Terkubur', Ini Alasan Pria Gemuk Punya Mr P yang Pendek
Sayangnya, sejauh ini kesadaran masyarakat terhadap penyakit influenza masih tergolong rendah. Kebanyakan masih menganggap bahwa influenza adalah penyakit yang sama dengan pilek.
Padahal keduanya sama sekali berbeda, meski sering memiliki gejala yang hampir sama. Influenza merupakan jenis penyakit serius yang pada bisa membuat pengidapnya harus dirawat di rumah sakit, bahkan pada tingkat yang lebih parah, bisa menyebabkan kematian.
Maka vaksinasi secara teratur adalah cara paling ampuh untuk mengurangi penyebaran virus penyebab influenza.(*)
Baca Juga: 7 Tanaman Hias Untuk di Dalam Kamar, Bisa Membuat Tidur Nyenyak, Menyaring Racun di Ruangan
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Diungkap, Imunitas Bertahan 6 Bulan Setelah Penyintas Covid-19 Pulih”
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar