Meski hasilnya lebih akurat, namun tes ini cukup memakan waktu, bisa sampai satu minggu.
Hal ini pun sempat memicu perselisihan setelah warga dan para santri pondok pesantren setempat menghadang petugas yang mengurusi jenazah Covid-19 saat hendak dimakamkan.
"Mereka saat itu ingin menghormati pimpinannya atau pasien tersebut," ujar Deden, Selasa (24/11/2020).
Masih dijelaskan Deden, petugas pemulasaran yang saat itu bertugas tidak bisa berbuat banyak.
Warga dan para santri tetap memaksa dengan menghadang dan meminta jenazah di bawa dahulu ke pondok pesantren.
Di sana, petugas kembali memberi pengertian, warga pun akhirnya setuju pemakaman jenazah dilakukan dengan protokol Covid-19, dengan catatan mereka ingin menyolatkan jenazah terlebih dahulu.
Baca Juga: Setelah Sembuh dari Covid-19, Calon Wali Kota Dumai Malah Ini Meninggal Dunia
Source | : | Mayo Clinic,TribunJabar.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar