GridHEALTH.id - Demi terhindar dari berbagai macam penyakit metabolik, sudah saatnya kita mulai bijak dalam mengonsumsi gula garam dan lemak (GGL).
Pasalnya ada banyak risiko yang bisa dialami ketika kita tidak #BijakGGL.
Salah satu risiko yang bisa saja terjadi diantaranya adalah kadar kolesterol dalam tubuh yang sangat tinggi. Kondisi ini tentu sangat bahaya bagi kesehatan tubuh.
Sebab kolesterol tinggi akan menyebabkan zat tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dalam tubuh kemudian mengendap dalam pembuluh darah arteri.
Pada gilirannya, kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah hingga penyumbatan dan pemblokiran aliran darah (arterosklerosis).
Jika suplai darah ke jantung sampai berkurang, sakit atau nyeri dada pun dapat terjadi dan bisa menjurus ke serangan jantung.
Selain penyakit jantung, tingkat kolesterol tinggi juga dapat meningkatkan risiko penyakit stroke dan buruknya sirkulasi darah.
Baca Juga: Diabulimia Pada Penyandang Diabetes, Gangguan Makan Akibat Depresi dan Penyalahgunaan Insulin
Baca Juga: Akibat Libur Panjang, 2 Rumah Sakit Pemerintah di Depok Mulai Dipenuhi Pasien Covid-19
Perlu diketahui, kadar kolesterol tinggi ini juga tidak hanya terjadi pada orang dewasa atau usia lanjut.
Akan tetapi mereka yang berusia remaja pun berisiko tinggi mengalaminya, terlebih ada anggota keluarganya juga yang memiliki kolesterol tinggi.
Hal ini dijelaskan langsung oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dr Samuel Oetoro, MS, SpGK dalam diskusi virtual bersama Good Doctor melalui aplikasi Zoom, Kamis (26/11/2020).
Baca Juga: Ibu Hamil Terinfeksi Covid-19 yang Ditakutkan Dampaknya Bagi Janin Bukan Penularan Virusnya
Menurutnya faktor genetik dan pola hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan remaja mengalami kondisi semacam itu.
"Banyak saya temui remaja yang usianya 15-20 tahun kadar kolesterolnya sudah lebih dari 200 mg/dL karena ada faktor genetik dari orangtua," jelas Samuel Oetoro.
"Jadi gennya itu mengalami kelainan, sehingga mengakibatkan produktsi kolesterolnya meningkat," lanjut dia.
Karenanya, menurut Samuel Oetoro, adabaiknya mulai sekarang kita mulai menjalani haya hidup sehat terutama menjaga pola makan dan rutin olahraga.
Samuel Oetoro mengatakan ada beberapa makanan lemak jahat yang harus dikurangi seperti daging merah, kuning telur, dan makanan lainnya yang berminyak.
Sementara itu, perbanyak mengonsumsi makanan dari lemak yang baik antara lain minyak zaitun, buah alpukat, dan berbagai jenis ikan yang mengandung omega 3 tinggi.
Selain itu, jangan lupa pula selalu memeriksakan kadar kolesterol ke dokter secara rutin untuk mencegah komplikasi kolesterol di usia muda.
Apalagi saat ini sudah banyak layanan telemedecine atau konsultasi secara online dengan dokter tanpa harus pergi ke klinik atau rumah sakit.(*)
Baca Juga: Air Purifier Turbo Penangkal Covid-19 Produksi Dalam Negeri, Siap Diuji LIPI di Lab Khusus
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#bijakGGL
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar