GridHEALTH.id - Gara-gara menggunakan filler bagian dalam hidung seorang MUA papan atas tanah air rusak.
Menurut dokter yang menanganinya bagian dalam hidungnya keropos karena termakan filler.
Baca Juga: 4 Bahaya Makan Tengah Malam Selain Risiko Mengalami Kegemukan
Untuk menyelamatkannya, dokter menyarankan untuk dilakukan operasi.
Operasi yang dilakukan adalah operasi plastik untuk memperbaiki kerusakan.
Organ dalam hidung yang rusak skenarionya akan diganti oleh tulang telinga atau iga.
Baca Juga: Penasihat Ilmiah Pemerintah Inggris Nyatakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Bekerja Baik
Tapi skenario tersebut urung dilakukan.
Justru implan yang dipilih.
Alasannya karena hal di luar medis.
Baca Juga: Digadang-gadang Bakal Naik Lagi, Iuran BPJS Kesehatan Tak Akan Naik Tahun 2021
Menurut sang MUA yang terkenal dengan nama Bubah Alfian, dokter yang menanganinya adalah artis.
Dia adalah dokter bedah plastik, Tompi, yang juga seorang penyanyi.
Baca Juga: Kekerasan Seksual Perempuan dan Anak Meningkat Saat Pandemi, Paling Menonjol Ada di Sulawesi Tengah
Prihal kondisinya dia ceritakan langsung, “Waktu dikorek sama Dokter Tompi itu dikasih tahu fotonya kalau bagian hidung saya di dalam itu udah keropos karena termakan filler,” ucap Bubah saat melakukan live Instagram, seperti Grid.ID kutip, Kamis (26/11/2020).
Tompi pun menyarankan Bubah untuk mengoperasi hidungnya dengan memakai tulang telinga atau iga.
Untuk diketahui, operasi plastik hidung bukan hal baru lagi di dunia medis.
Asal tahu saja, menurut Department of Otorhinolaryngology-Head and Neck Surgery, University of Pennsylvania Hospital, di Amerika Serikat terdapat sekitar 50.000 operasi hidung atau rhinoplasty dilakukan setiap tahun.
Fakta tersebut menyiratkan sudah banyak manusia yang melakukannya.
Terdapat beragam permintaan dalam rhinoplasty, termasuk membuat hidung lebih kecil, mengurangi pangkal hidung, menyempitkan hidung, membuat perubahan pada ujung hidung, dan mengangkat ujung hidung.
Baca Juga: Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Negaranya Lebih Efektif, Valdimir Putin Justru Tidak Akan Ikut Disuntik
Bagi sebagian orang, operasi plastik hidung dapat meningkatkan pernapasan, hal ini berlaku pada orang yang mengalami masalah pernapasan karena struktur internal hidung.
Namun, tidak sedikit di antaranya yang justru mengandalkan operasi plastik hidung demi merubah penampilan serta meningkatkan rasa percaya diri.
Dilansir dari Pennmedicine.org, rhinoplasty biasanya aman, tetapi sama seperti operasi lainnya, risiko mungkin ada.
Beberapa di antaranya seperti infeksi, perdarahan, atau jaringan parut.
Untuk menghindarinya, kita bisa mengikuti instruksi tim perawat baik sebelum dan sesudah operasi.
Selain itu, penting untuk terus melakukan kontrol atau sekadar menginformasikan tentang masalah yang dimiliki selama proses pemulihan.
Walau aman dan meyakinkan, Buba sendiri pada saat itu justru tidak ingin dilakukan operasi plastik pada hidungnya. Meski kondisi hidungnya sudah keropos.
Baca Juga: Agar Lansia Sehat di Masa Pandemi dan Terhindar dari Covid-19, Ini Tips dari WHO
Bubah lebih memilih untuk implan.
“Saya, ‘Dok, tapi kalau implan lebih bisa diperbaharui kalau misal hoki enggak bagus’, karena saya percaya banget dengan hoki, (Tompi bilang) ‘oke, Bubah’,” tutur Bubah.
Bubah pun merasa puas dengan hasil dari implan itu.
Baca Juga: Akibat Faktor Keturunan Remaja Pun Bisa Terkena Kolesterol Tinggi, Ini Cara Mencegahnya
“Akhirnya, dipasanglah implan itu. Karena saya ngerasa bagus banget, rapi, oke, saya enggak terlalu kena filler dan enggak usah filler lagi di bagian hidung,” jelas Bubah.
“Filler di bagian hidung sudah diambil. Karena sudah enggak ada tulang, akhirnya diimplan,” sambungnya.
Tapi nahas, implan pada hidung Buba tidak cocok dengan kondisi tubuhnya.
Walhasil implannya gagal.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Siklus Haid Teratur Perbesar Peluang Kehamilan
Akhirnya Buba pun memilih melakukan operasi plastik pada hidungnya.
Baca Juga: Diabulimia Pada Penyandang Diabetes, Gangguan Makan Akibat Depresi dan Penyalahgunaan Insulin
“Karena implan bagus, tapi enggak nyatu dengan kondisi badan saya, akhirnya saya memutuskan untuk operasi menggunakan tulang iga saya. Jadi, bagian tulang iga diambil,” imbuh Bubah.
Ternyata, menggunakan tulang iga memberikan hasil yang lebih baik. Sehingga, Bubah merasa lebih puas.
“Ketika dipasangkan, saya ngerasa bagus banget, natural banget. Nah, setelah itu selang berapa bulan kemudian, enggak ada masalah sama sekali,” ungkap Bubah.
Hidung Bubah pun kembali mengalami masalah, karena terjadi kesalahan saat dirinya sedang melakukan olahraga.
Baca Juga: Akibat Libur Panjang, 2 Rumah Sakit Pemerintah di Depok Mulai Dipenuhi Pasien Covid-19
“Saya kan orangnya nge-gym banget, mungkin terjadi kesalahan pas saya lagi gym, agak ‘tek’,” beber Bubah.
Lagi-lagi, Bubah harus membenarkan hidungnya agar terlihat bagus kembali.
“Akhirnya, saya memutuskan untuk, ‘oke, deh sekalian pakai tulang telinga’. Setelah saya research, saya rasa tulang iga itu distrak tubuh sebagian,” pungkas Bubah.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | grid.id,GridHealth.ID,Department of Otorhinolaryngology-Head and Neck Surgery,Pennmedicine.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar