Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dr Samuel Oetoro, MS, SpGK, banyak remaja usia 15-20 tahun kadar kolesterolnya sudah lebih dari 200 mg/dL karena ada faktor genetik dari orangtua.
"Jadi gennya itu mengalami kelainan, sehingga mengakibatkan produktsi kolesterolnya meningkat," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Kamis (26/11/2020).
Selain faktor genetik, adanya pola hidup tidak sehat dengan mengonsumsi makanan berlemak juga berpengaruh terhadap kadar kolesterol.
Ada pun komplikasi akibat dari kolesterol tinggi dapat menyebabkan plak yang menghambat aliran darah melalui arteri dan menimbulkan serangan jantung maupun stroke.
"Cara mengatasi penumpukan kolesterol yang dialami oleh remaja adalah dengan menerapkan 25 persen mengonsumsi makanan sehat dan 30 persen rutin melakukan aktivitas fisik," katanya.
Menurut Samuel, ada beberapa makanan lemak jahat yang harus dikurangi seperti daging merah, kuning telur, dan makanan lainnya yang berminyak.
Source | : | Kompas.com,USDA |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar