GridHEALTH.id -Disadari atau tidak, percepatan digitalisasi pemicu terbesarnya adalah pandemi Covid-19.
Sebab saat pandemi Covid-19, secara serentak dan tiba-tiba, masyarakat dunia tak terkecuali Indonesia harus beraktivitas secara digital.
Baca Juga: Berdiri Bisa Membakar Hingga 50 Kalori Per Jam, Makan Sambil Berdiri Berisiko Kegemukan
Karenanya program digitalisasi industri 4.0 terus diupayakan oleh Pemerintah Indonesia.
Apalagi saat ini masyarakat pun sudah merasakan keuntungan dan kemudahan dari digital.
Malah dengan adanya digitalisasi, industri-industri pun akan bisa menyelesaikan beragam masalah yang saat ini masih dirasakan. Tak terkecuali industri kesehatan dan nutrisi.
Baca Juga: Hari Libur Akhir Tahun Resmi Dikurangi Pemerintah, Waspadai Klaster Covid-19 Restoran
Salah satu pengamat industri kesehatan dari Iluni Farmasi UI, Abdel Subarkah mengatakan, "COVID-19 membuat kita sadar bahwa ternyata bekerja dengan mengandalkan suatu tempat yang kita sebut sebagai kantor sebagai pusat kita berkolaborasi dan menciptakan ide membuat kita terisolasi penuh keterbatasan dengan kondisi yang terjadi saat ini. Padahal bekerja dengan adanya new normal dapat dilakukan dimana saja. Perusahaan dan peoplenya yang kurang agile akan sangat tertekan dengan perubahan ini diawal pandemi," tutur Abdel.
Baca Juga: Perut Berkedut saat Hamil Muda, Tanda Gerakan Janin atau Masalah Kehamilan?
Ia juga mengatakan bahwa ke depannya penggunaan robotik, machine learning dan artificial intelligence di industri farmasi pun perlu dikaji untuk percepatan adopsinya dan penerapan yang paling efektif.
Pentingnya digitalisasi di sebuah perusahaan dalam mengumpulkan banyak data dan memberikan informasi yang lebih akurat dari proses produksi sampai rantai penyaluran, telah disadari para pelaku bisnis dan pemangku kepentingan bisa mempercepat proses pengambil keputusan.
Baca Juga: Bagaimana Diabetes Dapat Melukai Kaki dan Cara Menghindari Amputasi
Hal ini dirasa banyak membantu terciptanya inisiatif–inisiatif baru dalam menggarap pasar yang lebih luas dan juga lebih lincah dalam merespon kondisi pasar yang dinamis.
Organisasi yang memiliki data dan informasi yang mampu menciptakan wawasan-wawasan baru akan mempunyai nilai kompetitif tersendiri untuk menjadi yang terdepan baik dalam menangkap peluang bisnis dan potensi kemitraan.
Baca Juga: Tak Perlu Panik, 7 Makanan Sehat Ini Bantu Meningkatkan Berat Janin secara Cepat
Namun, dari banyaknya penjelasan pentingnya digitalisasi ini, masih menyisakan banyak pertanyaan untuk memulai digitalisasi dan skema pelaksanaannya yang tepat guna, dengan hasil yang terukur, juga proyeksi perluasannya termasuk dari segi keamanannya.
Untuk menjawab masalah yang ada, NTT Ltd. bersama VMware, Google Cloud dan Check Point ingin memberikan pemahaman bagaimana solusi teknologi dapat membangun industri farmasi terhubung untuk kelangsungan bisnis yang berkelanjutan, baik dalam menyiasati new normal dan kesiapan dalam next normal.
Baca Juga: 6 Penyakit Serius Bisa Muncul Jika Mengonsumsi Makanan Mengandung Tinggi Garam
Hadiri webinar khusus untuk industri farmasi pada tanggal 03 Desember 2020 jam 11 – 1 siang, yang didukung penuh oleh Nextren.
Daftar segera di sini ya!
Baca Juga: Vitamin E dan Asam Lemak Meredakan Gejala Sindrom Pramenstruasi (PMS)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Artikel ini telah publidh di Nextren, dengan judul; Dorongan Digitalisasi Penuh Untuk Industri Kesehatan Perlu Skema Adopsi yang Tepat
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar