GridHEALTH.id - Hasil uji coba vaksin buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Moderna memang cukup menjanjikan.
Dimana efektivitas vaksin dalam melawan virus corona (Covid-19) bisa mencapai 94,1 %.
Bahkan Moderna memberikan klaim bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka ampuh 100 % menyembuhkan pasien Covid-19 yang kondisinya parah.
Hal itu disampaikan usai perusahaan tersebut usai melakukan analisis hasil kajian uji klinis tahap ketiga dari kandidat vaksin Moderna (mRNA-1273) yang melibatkan 30 ribu penduduk Amerika Serikat.
Sebanyak 196 di antaranya terinfeksi Covid-19, bahkan 30 adalah kasus parah.
”Suntikan secara umum punya tingkat toleransi baik dan sampai saat ini tidak ada efek samping serius,” ujar Moderna seperti dikutip dari Telegraph.
Baca Juga: Berdiri Bisa Membakar Hingga 50 Kalori Per Jam, Makan Sambil Berdiri Berisiko Kegemukan
Baca Juga: Hari Libur Akhir Tahun Resmi Dikurangi Pemerintah, Waspadai Klaster Covid-19 Restoran
Berangkat dari temuan itu, Moderna resmi mengajukan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 kepada Otoritas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA), Senin (30/11).
Pihak perusahaan meminta FDA untuk meninjau kumpulan data dan hasil penelitian itu.
Di samping itu mereka juga mengajukan perizinan pemasaran secara kondisional dari Badan Obat-obatan Eropa (EMA).
Dengan pengajuan itu, Moderna menjadi produsen obat kedua yang mengajukan izin penggunaan darurat dari FDA setelah Pfizer.
Baca Juga: Perut Berkedut saat Hamil Muda, Tanda Gerakan Janin atau Masalah Kehamilan?
Pfizer sendiri sudah lebih dulu mengajukan permohonan yang sama pada (20/11/2020).
Merespons temuan baik itu, FDA rencananya akan bertemu dengan komite penasihat pada bulan Desember mendatang untuk meninjau kandidat vaksin Pfizer dan Moderna.
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci, juga berharap vaksinasi pertama di negeri paman sam itu dapat berlangsung akhir Desember tahun ini.
Baca Juga: Bagaimana Diabetes Dapat Melukai Kaki dan Cara Menghindari Amputasi
Lebih lanjut, melansir The Telegraph, Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancel mengungkapkan analisis yang dirilis pada hari Senin kemarin itu didasarkan pada 196 uji coba, dan 185 kasus Covid-19 diamati pada kelompok plasebo, dibandingkan 11 kasus yang diamati pada kelompok yang divaksinasi.
Selain itu, ia mengklaim khasiat vaksin virus corona Moderna ini telah diuji coba pada seluruh relawan di seluruh usia, ras dan etnis, dan jenis kelamin demografi.
Sebanyak 196 uji coba vaksin Covid-19 itu termasuk 33 orang dewasa yang lebih tua atau usia 65 tahun ke atas, dan 42 peserta yang diidentifikasi berasal dari komunitas yang beragam ras.
Baca Juga: Tak Perlu Panik, 7 Makanan Sehat Ini Bantu Meningkatkan Berat Janin secara Cepat
”Kami percaya bahwa vaksin kami akan memberikan alat baru dan kuat yang dapat mengubah arah pandemi ini, dan membantu mencegah penyakit parah, rawat inap, dan kematian," kata Bancel.
Sementara itu, diketahui vaksin sendiri merupakan produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.(*)
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Akan Mulai Januari 2021, KPAI Sebut Hanya 16,32 Persen Sekolah Siap Tatap Muka
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | tribunnews,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar