GridHEALTH.id - Sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara bisa melakukan banyak hal yang mereka inginkan.
Berhubungan intim, adalah yang kerap terjadi pada pasangan seperti itu. Apalagi jika keduanya tidak mempunyai bekal iman dan pengetahuan kesehatan baik prihal seks bebas di luar nikah.
Baca Juga: PBB Putuskan Ganja sebagai Tanaman Obat dan Narkotika Tak Berbahaya
Hal itu pula yang terjadi pada pasangan Dean Smith dan kekasihnya yang bernama Katie, asal Birmingham, Inggris.
Petaka datang pada sang perempuan usai mereka melakukan seks bebas di luar pernikahan.
Kate setelah melakukan hubungan seks dengan pacarnya meninggal dunia karena terinfeksi bakteri pemakan daging.
Menurut pengakuan dua sejoli tersebut, melansir Pop.Grid.id (27 Oktober 2019) sebelum katie meninggal dunia, saat bercinta melakukan aktivitas seks dengan mengikat kedua pergelangan tangan katie.
Usai bercinta, diktehui ada luka melepuh di kedua pergelangan tangan katie yang diikat tersebut.
Katie juga merasakan sakit di kedua pergelangan tangannya.
Katie segera periksa ke rumah sakit akan kondisi pergelangan tangannya.
Dokter saat itu mendiagnosis dengan keseleo dan hanya memberinya obat penghilang rasa sakit.
Tapi setelah itu kondisi katie memburuk.
Dalam semalam saat dia terbangun, bagian pergelangan tangannya yang melepuh itu membusuk.
Dia tidak bisa bergerak dalam kondisinya saat lengannya hitam dan melepuh.
Ternyata bukan saja tangan dan lengannya yang mengerikan.
Sekujur kaki dan paha katie juga membusuk.
Baca Juga: Cara Menyimpan Pil KB Berkorelasi dengan Khasiatnya, Berikut 4 Trik yang Direkomendasikan
Keluarga segera membawanya ke rumah sakit, tapi dia mengalami serangan jantung saat berada dalam ambulans dan meninggal.
Dari hasil investigasi dokter, ditemukan kesimpulan Katie terkena bakteri infeksi Nekrosis.
"Kematian Katie disebabkan oleh Necrotising Fasciitis (nekrosis)" ujar koroner, Emma Brown.
Baca Juga: Makanan Ini Secara Ilmiah Ampuh Mencegah Infeksi Virus corona
Untuk diketahui, melansir Centers for Disease Control for Prevention (CDC) yang mempublikasikan artikel ilmiah berjudul 'Necrotizing Fasciitis: All You Need to Know', nekrosis adalah bakteri infeksi yang disebut pemakan daging karena bakteri tersebut menghancurkan jaringan sel dan otot di sekitarnya.
Ada banyak jenis bakteri yang dapat menyebabkan “penyakit pemakan daging” yang disebut necrotizing fasciitis.
Pakar kesehatan masyarakat percaya Streptococcus grup A (strep grup A) adalah penyebab paling umum dari necrotizing fasciitis.
Bakteri ini menginfeksi manusia melalui jalan masuk luka;
* Luka dan goresan
* Luka bakar
Baca Juga: Virus Corona Dapat Menyerang Otak Secara Langsung Lewat Hidung
* Gigitan serangga
* Luka tusuk (termasuk luka akibat penggunaan obat intravena atau IV)
* Luka operasi
* Bisa juga karena cedera yang tidak merusak kulit (trauma tumpul).
Penting juga diketahui, necrotizing fasciitis dapat menyebabkan sepsis, syok, dan kegagalan organ.
Baca Juga: Bayi Kedinginan Bisa Sebabkan Hipotermia, Ini Cara Mencek Suhu Tubuh
Hal ini juga dapat mengakibatkan komplikasi seumur hidup karena kehilangan anggota tubuh atau jaringan parut parah akibat operasi pengangkatan jaringan yang terinfeksi.
Bahkan dengan pengobatan, 1 dari 3 orang dengan necrotizing fasciitis meninggal karena infeksi.
Enam dari setiap 10 orang yang menderita necrotizing fasciitis dan sindrom syok toksik streptokokus pada saat yang sama meninggal karena infeksi mereka.
Sindrom syok toksik streptokokus adalah penyakit lain yang sangat serius yang disebabkan oleh strep grup A.
Ini menyebabkan tubuh mengalami syok dan melibatkan tekanan darah rendah dan kegagalan banyak organ.
Memang infeksi bakteri ini jarang, tapi Necrotizing Fasciitis, berpeluang menginfeksi mereka yang memiliki kondisi; sakit diabetes, menderita penyakit ginjal, mempunyai jaringan parut, menderita sirosis alias penyakit hati, juga mereka penyintas kanker.
Baca Juga: Tanpa Gejala, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah jadi Menteri Keempat Positif Covid-19
Oleh karenanya kita musti mengetahui bagaimana cara merawat luka dengan baik dan benar, supaya tidak terinfeksi bakteri menyeramkan ini:
* Bersihkan semua luka kecil dan luka yang merusak kulit (seperti lecet dan goresan) dengan sabun dan air.
* Bersihkan dan tutupi luka yang mengering atau terbuka dengan perban yang bersih dan kering sampai sembuh.
* Temui dokter untuk tusukan dan luka dalam atau serius lainnya.
* Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air atau gunakan antiseptik berbahan dasar alkohol jika tidak memungkinkan untuk mencuci.
* Rawat infeksi jamur seperti kutu air.
* Jauhi aktivitas berenang dan berendam di tempat umum, baik air panas, dingin, alami, atau apapun, jika memiliki luka.
Ingat, tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi strep grup A, termasuk necrotizing fasciitis.
Nah, mengenai kematian Katie yang salah diagnosis dokter di awal, yang menyatakan tangan Katie hanya keseleo, pihak keluarga mengambil tindakan hukum atas kelalaian dokter.(*)
Baca Juga: Nenek 101 Tahun Ini Bisa Lolos Dari Maut Setelah 3 Kali Terinfeksi Covid-19
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | cdc.gov |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar