GridHEALTH.id - Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2015 menyebutkan, Indonesia merupakan negara kelima dengan kasus kelahiran bayi prematur terbanyak.
Ketahanan bayi yang terlahir prematur atau sebelum minggu ke-37 ini merupakan hal yang harus diperhatikan.
Menurut dokter spesialis anak konsultan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Jakarta Risma Kerina Kaban, bayi prematur dapat tetap bertahan dan bertumbuh layaknya anak pada umumnya.
Keberhasilan bayi prematur dalam bertahan hidup perlu didukung oleh berbagai hal mulai dari dokter, perawat, alat, orangtua.
“Keberhasilan kita menolong bayi khususnya bayi prematur itu tidak hanya tergantung dari dokternya tapi peralatan yang memadai dapat membantu dokter menolong secara optimal,” ujar Risma dikutip dari Liputan 6 (08/12/2020).
Hal yang tak kalah penting dalam membantu bayi bertahan adalah perawat. Bahkan, perawat disebut sebagai ujung tombak karena bertugas memantau perkembangan bayi setiap saat.
Baca Juga: 4 Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah, Perlu Ekstra Hati-hati
Baca Juga: Ibu Hamil Disarankan Minum Susu, Ternyata Ini Dia Alasannya
Baca Juga: Studi : Jaga Jarak dan Pakai Masker Cegah 1,5 Juta Kasus Covid-19
“Satu perawat menangani satu bayi jika prematurnya berat. Jadi dia melihat bayi itu setiap jam, terus-terusan jadi jika ada perburukan bisa diketahui dengan cepat,” terangnya.
Source | : | liputan 6,Baby Centre |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar