Joni mengatakan, orang hamil adalah salah satu yang berisiko tinggi terpapar corona.
Menurut Joni, dua kali rapid test hasilnya non-reaktif, kemungkinan karena antibodinya tak muncul terhadap antigen virus corona. rapid test non-reaktif terkadang lebih membahayakan.
"Ini menunjukkan bahwa orang punya risiko seperti hamil, hipertensi, diabetes itu rapid test-nya sering negatif karena tidak ada immunoglobulin. Ini yang paling berbahaya," tandas Joni.
Ari Puspita Sari, meninggal dunia pada Senin, 18 Mei 2020, setelah menjalani perawatan beberapa hari di RSAL Surabaya karena terpapar Corona COVID-19.
Mengutip GridHEALTH.id (19 Mei 2020), Juru Bicara RS Royal Surabaya, dr Dewa Nyoman Sutanaya menyebut, Ari sudah lebih dari setahun bekerja sebagai perawat di RS Royal Surabaya.
Dewa belum tahu dari mana Ari bisa terpapar virus corona.
Namun sesuai protokol kesehatan, semua perawat dan dokter yang pernah memiliki riwayat kontak dengan Ari Puspita Sari dilakukan tracing (penelusuran) dan isolasi.
"Terpapar macam-macem dari rumah bisa dari resiko pekerjaan bisa untuk tracing-nya biar temen-temen dinkes yang mentracing karena kan punya porsi masing-masing," ujar Dewa.(*)
Baca Juga: Gawat! IDI Sebut Angka Positivity Rate Indonesia Sepekan Ini 4 Kali Lipat dari Standar WHO
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar