Data terbaru Covid-19 pada November 2020, menurut dr. Vicka Farah Diba, M.Sc, Sp.A, dari RS. JIH Yogjakarta dalam acara GridHEALTH Dialogue dengan tema, "Ya atau Tidak, Sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19?" pada Jumat, 11 Desember 2020 pukul 19.30 WIB, disebutkan jika saat ini kasus Covid-19 pada anak di Indonesia tertinggi di Asi Pasific.
Kasus Covid-19 pada anak di Indonesia mayoritas terjadi pada anak 0-5 tahun.
Laman idai.or.id, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menyebutkan hal senada juga menyatakan tidak benar kelompok usia anak tidak rentan terhadap Covid-19 atau hanya akan menderita sakit ringan.
Adapun Penyebab Mortalitas kasus Covid-19 di Indonesia begitu tinggi, bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut;
1. Stunting dan malnutrisi, mempengaruhi daya tahan tubuh anak.
2. Obesitas, Diabetes, Asma, Diare, TBC, menjadi komorbid atau penyakit penyerta.
Baca Juga: Fakta Air Es juga Minuman Dingin dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Hingga Infeksi Covid-19
Kita tahu bersama, kedua hal itu masih tinggi di Indonesia.
Oleh karenanya, selain disiplin 3M; menganekan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak, juga anak-anak Indonesia harus ditingkatkan daya tahan tubuhnya.
Cara meningkatkan daya tahan tubuhnya, harus diatasi masalah stunting, malnutrisi, kurang gizi, dan masalah gizi lainnya.
Caranya, perbaiki makanan yang dikonsumsi anak-anak Indonesia.
Baca Juga: Ibu Hamil Tak Boleh Stres, Risikonya Perkembangan Otak Anak Terganggu
Makan makanan sehat, bergizi seimbang, cukup minum, cukup istirahat, aktivitas aktif, juga hindari yang manis-manis sekalipun disebut susu, semisal susu kental manis atau krim kental manis.
Percayalah asupan gula berlebih yang banyak terjadi pada anak Indonesia membuat imunitas menurun, dan penyebab obesitas, diabetes, yang menjadi komorbid sehingga memperparah kondisi kesehatan anak jika dia terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: 2 Masalah Besar Utama Amerika Saat Mulai Vaksin Covid-19 yang Dilakukan Senin Kemarin
Source | : | Cleveland Clinic,GridHEALTH Dialogue |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar