GridHEALTH.id – Hingga Sabtu (12/12/2020), ada penambahan kasus Covid-19 sebanyak 6.388, sehingga total menjadi berjumlah 611.631 kasus.
Sedangkan jumlah pasien sembuh mencapai 501.376 orang, dan total kematian mencapai 18.653 orang.
Baca Juga: Jelang Libur Akhir Tahun, Pemerintah Berencana Tambah Ruang Inap Covid-19
Melihat hal tersebut, berdasarkan laman worldometers, Indonesia kini menempati urutan ke-19 kasus Covid-19 tertinggi dunia.
Akibat berada di urutan tersebut, epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyebut bahwa pengendalian Covid-19 di Indonesia tidak terkendali.
Adapun kasus Covid-19 pada anak di Indonesia lebih mengkhawatirkan.
Baca Juga: Antibiotik Azitromisin Gagal Membantu Pasien Covid-19 yang Parah
Pada Agustus 2020 kasus Covid-19 pada anak sudah mencapai 3.928 anak dan meninggal sebanyak 59 anak, pada anak usia 0-5 tahun sebanyak 2,5 persen dan usia 6-18 tahun sebanyak 7,6 persen.
Dari data tersebut Indonesia menjadi penyandang kasus anak terdampak Covid-19 tertinggi di Asia. Data kasus positif Covid-19
Baca Juga: Ciri Vaksin yang Berkualitas dan Ideal Menurut Satgas Covid-19, Ini Kriterianya
Data terbaru Covid-19 pada November 2020, menurut dr. Vicka Farah Diba, M.Sc, Sp.A, dari RS. JIH Yogjakarta dalam acara GridHEALTH Dialogue dengan tema, "Ya atau Tidak, Sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19?" pada Jumat, 11 Desember 2020 pukul 19.30 WIB, disebutkan jika saat ini kasus Covid-19 pada anak di Indonesia tertinggi di Asi Pasific.
Kasus Covid-19 pada anak di Indonesia mayoritas terjadi pada anak 0-5 tahun.
Laman idai.or.id, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menyebutkan hal senada juga menyatakan tidak benar kelompok usia anak tidak rentan terhadap Covid-19 atau hanya akan menderita sakit ringan.
Adapun Penyebab Mortalitas kasus Covid-19 di Indonesia begitu tinggi, bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut;
1. Stunting dan malnutrisi, mempengaruhi daya tahan tubuh anak.
2. Obesitas, Diabetes, Asma, Diare, TBC, menjadi komorbid atau penyakit penyerta.
Baca Juga: Fakta Air Es juga Minuman Dingin dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Hingga Infeksi Covid-19
Kita tahu bersama, kedua hal itu masih tinggi di Indonesia.
Oleh karenanya, selain disiplin 3M; menganekan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak, juga anak-anak Indonesia harus ditingkatkan daya tahan tubuhnya.
Cara meningkatkan daya tahan tubuhnya, harus diatasi masalah stunting, malnutrisi, kurang gizi, dan masalah gizi lainnya.
Caranya, perbaiki makanan yang dikonsumsi anak-anak Indonesia.
Baca Juga: Ibu Hamil Tak Boleh Stres, Risikonya Perkembangan Otak Anak Terganggu
Makan makanan sehat, bergizi seimbang, cukup minum, cukup istirahat, aktivitas aktif, juga hindari yang manis-manis sekalipun disebut susu, semisal susu kental manis atau krim kental manis.
Percayalah asupan gula berlebih yang banyak terjadi pada anak Indonesia membuat imunitas menurun, dan penyebab obesitas, diabetes, yang menjadi komorbid sehingga memperparah kondisi kesehatan anak jika dia terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: 2 Masalah Besar Utama Amerika Saat Mulai Vaksin Covid-19 yang Dilakukan Senin Kemarin
Penting juga diketahui, selain menjalankan pola makan sehat dan gizi seimbang, anak pun baiknya diberi tambahan makanan lainnya yang bisa membuat imunitasnya kuat.
Berikut ini beberapa makanan yang baik untuk mendongkrak daya tahan tubuh anak:
Buah dan sayur
Makanan kaya serat ini mengandung banyak nutrisi yang baik untuk daya tahan tubuh.
Baca Juga: Ilmuwan Ciptakan Kalkulator Daring yang Bisa Mengukur Risiko Kematian Akibat Covid-19
Sebut saja antioksidan, vitamin A, C, E, B2, B6, K, kalium, folat, magnesium, kalium, dan zinc.
Adapun buah dan sayur yang bisa diberikan untuk Si Kecil seperti wortel, brokoli, bayam, kangkung, sawi, jeruk, lemon, sampai stroberi.
Makanan laut, daging merah, ayam
Tak hanya vitamin, tubuh Si Kecil juga memerlukan protein untuk meningkatkan imunitasnya.
Melansir dari Cleveland Clinic, makanan berprotein tinggi seperti makanan laut, daging merah, dan ayam bagus untuk anak-anak karena banyak mengandung zinc.
Seperti diketahui, zinc adalah mineral penting untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Sebaiknya memberikan zinc yang berasal dari bahan alami, ya.
Baca Juga: Tawarkan Pendaftaran Vaksinasi Covid-19, RS Kena Sentil Satgas: 'Tunggu Arahan Pemerintah'
Jangan sekali-sekali memberikan suplemen zinc tanpa pengawasan dokter, sebab hal tersebut bisa sangat berbahaya.
Pasalnya, terlalu banyak zinc juga ternyata dapat menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, kram perut, diare, dan sakit kepala.
Kacang-kacangan dan biji-bijian
Daripada memberi Si Kecil camilan yang belum terjamin gizinya, lebih baik memberinya kacang-kacangan dan biji-bijian.
Jenis kacang dan biji yang bisa diberikan antara lain, kacang kenari, biji labu, dan biji chia, yang di dalamnya terdapat asam lemak omega-3 jenis asam alfa-linolenat (ALA).
Baca Juga: Ini Yang Akan Terjadi Pada Tubuh Jika Kita Berhenti Konsumsi Gula
Bukan tanpa alasan kacang-kacangan dan biji-bijian tersebut bagus untuk anak, sebab asam lemak sehat di dalamnya telah terbukti ampuh membantu tubuh melawan penyakit.
Selain asam lemak sehat, kacang-kacangan dan biji-bijian juga banyak mengandung protein, serat, dan kalium, magnesium, zinc, tembaga, mangan, vitamin E, B6, B12, dan A.(*)
Baca Juga: Ada Pasien Covid-19 Sembuh dengan Minum Minyak Kayu Putih, Benarkah?
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCororona
#BijakGGL
Source | : | Cleveland Clinic,GridHEALTH Dialogue |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar