Sementara itu, seseorang dapat didiagnosis menderita nokturia apabila mengalami gejala :
- Buang air kecil lebih dari sekali pada malam hari yang diikuti tidur.
- Buang air kecil dengan volume lebih banyak (jika terdapat poliuria).
- Lemas dan kurang tidur akibat berkemih malam hari yang menganggu siklus tidur.
Untuk teknik atau metode pengobatan nokturia sendiri tentunya harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Contoh, jika nokturia disebabkan oleh penyakit diabetes, maka cara mengobati nokturia tentunya dengan menyembuhkan diabetes itu sendiri (mengontrol gula darah).
Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu seperti desmopresin juga disebut bisa membantu meredakan gejala nokturia yang dialami.
Baca Juga: Pemberian Vaksin Covid-19 Baru Dimulai Tahun Depan, Kapan Indonesia Mencapai Herd Immunity?
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar