GridHEALTH.id - Israel termasuk negara yang melakukan upaya vaksinasi virus corona (Covid-19) tercepat di dunia.
Dimana negara Yahudi tersebut secara resmi memulai program vaksinasi Covid-19 sejak sebulan lalu, atau lebih tepatanya pada Sabtu (20/12/2020).
Namun setelah sebulan berjalan, muncul isu tak sedap dikalangan pemuka agama disana terkait program vaksinasi ini.
Baca Juga: Akih-alih Kebal Covid-19, Penerima Vaksin Sinovac Dipastikan Masih Bisa Terinfeksi Corona
Dimana seorang pemuka agama Rabi Ultra Orthodox menyebarkan isu bahwa vaksin Covid-19 dapat membuat seseorang menjadi "gay" alias penyuka sesama jenis.
Laporan media setempat mengatakan Rabi Daniel Asor telah mengumpulkan banyak pengikutnya untuk tidak menerima vaksin Covid-19.
Bahkan Asor tak segan menyatakkan bahwa vaksinasi adalah bagian dari "kejahatan global pemerintah" yang mencoba untuk "membangun tatanan dunia baru".
Baca Juga: Tentukan Jenis Kelamin Janin dengan Melihat Bentuk Perut Ibu Hamil, Benarkah?
Hal ini bertentangan dengan para rabi orthodox lain yang menyerukan pentingnya mendapatkan vaksin.
Dilansir dar Independent, Senin (18/1/2021), Asor telah memberikan khotbah yang menghubungkan antara vaksin dan homoseksualitas.
Baca Juga: Kombinasi Tekanan Darah Tinggi dengan Diabetes Penyebab Utama Stroke
"Setiap vaksin dibuat dari subsrat embrio, dan kita memiliki bukti tentang itu, menyebabkan orientasi berlawanan," ujar Asor dikutip kantor berita Israel, Yahom.
Kelompok hak asasi LGBT+, Havruta pun menanggapi pernyataan Asor dengan guyonan.
Para komnitas itu berujar bahwa mereka "saat ini bersiap menyambut anggota baru kami yang akan datang".
Israel sendiri saat ini tengah menargetkan untuk melakukan vaksinasi terhadap 5 juta dari 9 juta penduduk yang terdaftar.
Hal ini guna menunjang pembukaan kembali aktivitas ekonomi pada pertengahan Maret mendatang.
Baca Juga: Jangan Kombinasikan Madu Dengan Bahan Yang Satu Ini, Khasiatnya Bakal Hilang Seketika
Israel menunjukkan upaya vaksinasi Covid-19 tercepat di dunia.
Lebih dari 2 juta penduduk Israel telah mendapatkan satu dosis suntikan vaksin Covid-19, ketika sekitar 225.000 warga telah mendapatkan suntikan kedua.
Seorang pejabat senior kesehatan mengatakan pada Jumat (15/1/2021) bahwa negaranya berada dalam "tahap akhir" pandemi Covid-19.
Baca Juga: Endometriosis Rektovaginal Bisa Bikin Nyeri Haid Semakin Parah
Penduduk yang berusia 45 tahun dan lebih mendapatkan tawaran vaksin Covid-19 mulai Minggu (17/1/2021), yang disebutnya sebagai tanda dari program vaksinasi Israel yang cepat.
Diketahui vaksinasi adalah pemberian vaksin dengan cara disuntik atau diteteskan pada mulut guna memicu produksi antibodi untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit infeksi.
Baca Juga: Pasca Bebas Murni, Vanessa Angel Persiapan Hamil Anak Kedua: 'Mas Bibi Mau Anak Cewek'
Sementara vaksin sendiri merupakan produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Menurut NHS vaksin diberikan kepada individu yang sehat guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh guna mencegah dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar