Para penulis studi mengatakan ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan infeksi ulang Covid-19, meskipun mereka mengatakan sampel yang lebih besar akan diperlukan untuk menjelaskan bagaimana kekebalan terhadap virus berubah dari waktu ke waktu.
Dalam artikel komentar yang juga diterbitkan di Lancet, Monica Cortinovis, Norberto Perico, dan Giuseppe Remuzzi, dari Italia Istituto di Ricerche Farmacologiche Mario Negri IRCCS, mengatakan ada ketidakpastian mengenai konsekuensi kesehatan jangka panjang dari pandemi.
"Sayangnya, hanya ada sedikit laporan tentang gambaran klinis dan gejala Covid-19 yang tersisa setelah terinfeksi" kata mereka, seraya menambahkan studi terbaru itu "relevan dan tepat waktu."
Baca Juga: Paling Dinanti Saat Bercinta, 4 Tips Cara Mencapai Orgasme Bersamaan
Baca Juga: Lebih Praktis Menyeduh Dengan Teh Celup, Berapa Lama yang Aman?
Mereka mengatakan penelitian multidisiplin jangka panjang yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris akan membantu meningkatkan pemahaman dan membantu mengembangkan terapi untuk mengurangi konsekuensi jangka panjang Covid-19 pada banyak organ dan jaringan di tubuh. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | New Strait Times,The Lancet |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar