3. Syok dan panik
Selain itu, pendarahan yang banyak dapat menimbulkan syok karena panik dan menyumbat jalan napas.
Dari berbagai risiko tersebut, Dewi mengingatkan, sebaiknya swab atau rapid antigen dilakukan oleh tenaga profesional yang sudah mengetahui tekni swab dan struktur anatomi hidung dengan baik.
Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Hampir 1 Juta, CDC Imbau Masyarakat Tidak Pakai 6 Jenis Masker Ini
Sebab, tindakan ini dapat meminimalkan risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Petugas yang melakukan swab juga sebaiknya dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) lengkap agar tidak terpapar virus.
Karenanya Jangan Pernah Lakukan Rapid Test Antigen Sendiri, Bahayanya Bukan Main!(*)
Baca Juga: Bupati Sleman Positif Covid-19 Usai Disuntik Vaksin Sinovac, Dokter Tirta; 'Kok Bisa?'
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini talah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahaya Rapid Antigen Mandiri, dari Hasil Tak Akurat hingga Pendarahan"
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar