GridHEALTH.id - Baru menjabat sebagai Menteri Kesehatan selama kurang lebih 3 minggu, Budi Gunadi Sadikin mengaku kapok menggunakan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Bukan tanpa alasan, Menkes Budi mengaku dari distribusi vaksin sudah banyak pihak tertipu dengan data dari Kemenkes.
"Saya sudah kapok, enggak mau lagi pakai datanya Kementerian Kesehatan itu, di-crossing-crossing sama DPR RI dan dukcapil," ujar Menkes Budi dalam Dialog Warga "Vaksin & Kita" Komite Pemulihan Ekonomi & Transformasi Jabar, Rabu (20/1/2021).
Untuk itu, nantinya Budi akan menggunakan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai basis data untuk vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Sang Istri Dirawat Karena Covid-19, Mantan Anggota DPRD Ini Malah Nekat Cabuli Anak Kandung di Rumah
Alasannya, KPU baru saja menggelar Pilkada 2020 sehingga data yang ada masih aktual dengan kondisi masyarakat di daerah.
"Aku ambil datanya KPU. Sudahlah itu KPU manual kemarin baru pemilihan (pilkada), itu kayaknya yang paling current. Ambil data KPU base-nya untuk masyarakat," terang Budi.
Selain itu, Budi juga menyebut sudah kapok menggunakan data Kementerian Kesehatan yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
"Aku pusing juga ya. Aku enggak mau dua kali ketipu secara agregat."
Baca Juga: Kurang Tidur Berdampak Buruk Pada Kesehatan, Ini Cara Memperbaikinya
"Cukup jumlah Puskesmas, rumah sakit untuk menyuntik, rumah sakit pemerintah saja, enggak usah libatin Pemda, enggak usah libatin swasta."
"Cukup, aku kapok, aku enggak percaya data nasional," ungkapnya.
Menurut hasil penelusurannya, sarana kesehatan di tingkat nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota di Indonesi tidak mencukupi.
"Itu 60 persen, tidak cukup. Karena kalau di Bandung yang RS dan puskesmas penuh (jumlahnya banyak) pasti bisa."
"Tetapi, begitu di Puncak Jaya, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, baru 3.000 hari atau delapan tahun (vaksinasi selesai)."
"Jadi sekarang saya sudah lihat by kabupaten/kota strategi vaksinasinya. Maka, kami akan perbaiki stateginya," tambahnya.
Terlepas dari itu, Menkes Budi menyadari bahwa dirinya bukanlah seorang ahli di bidang kesehatan ini.
Kendati demikian, Budi berusaha untuk membantu menyelesaikan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Saya bukan ahlinya, tapi saya bisa kasih janji. Saya akan transpasran ngomong apa adanya."
"Saya akan bekerja sangat-sangat keras untuk memastikan kita bisa mengatasi pandemi. Janji saya dua itu saja deh," tukas Menkes Budi. (*)
Baca Juga: Bukan Disuntik, WHO Isyaratkan Vaksin Covid-19 Cukup dengan Dihirup Lewat Hidung
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar