Yang Zhanqiu dari Universitas Wuhan mengatakan, swab hidung dan tenggorokan masih merupakan tes paling efisien untuk Covid-19, mengingat virus ini tertular melalui saluran pernapasan bagian atas dibandingkan sistem pencernaan.
"Ada kasus-kasus tentang tes virus corona positif pada kotoran pasien, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu ditularkan melalui sistem pencernaan seseorang," kata Dr Yang kepada Global Times, media milik pemerintah China.
Sebuah makalah yang diterbitkan oleh sejumlah peneliti China pada Agustus 2020 menyimpulkan: " Swab anal mungkin spesimen optimal untuk deteksi SARS-CoV-2 untuk mengevaluasi keluarnya pasien Covid-19 dari rumah sakit."
Baca Juga: Negara Produsen Vaksin Covid-19 China Kembali Dilanda Wabah Covid-19 Seperti Tragedi Wuhan 2019-2020
"Pasien dengan hasil feses yang positif memerlukan isolasi lebih lanjut sampai virusnya benar-benar hilang," tambahnya.
Dr Senanayake mengatakan Pemerintah China tampaknya berusaha untuk menemukan kasus sebanyak mungkin.
"Tetapi bila ditemukan kasus positif melalui swab anal, hal itu mungkin membingungkan," katanya.
Para pendatang dari luar negeri kini menghadapi skema karantina dan isolasi selama sebulan yang diterapkan di banyak kota.(*)
Baca Juga: Tiba-tiba China Lakukan Tes Usap Dubur Pada Warganya, Ternyata Dinilai Efektif Untuk Covid-19
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Gelar Tes Swab Lewat Lubang Anus, Warga: Tak Sampai 10 Detik"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar