Tetapi dirinya baru melakukan pemeriksaan pada Senin awal masuk 2021.
Saat itu pula, ia dinyatakan positif Covid-19, dengan kadar oksigen di dalam darahnya hanya 82 persen.
Padahal minimal orang normal harusnya 95 % hingga 100 %, atau setara dengan 75 sampai 100 mmHg.
Tiga hari awal dirawat, dirinya mulai merasakan efek gejala sakit dari virus berbahaya ini.
Baca Juga: Menteri Singapura: 'Pandemi Covid-19 Baru Berakhir 5 Tahun Lagi'
Yang ia rasakan layaknya seperti sakit tipes, demam, sesak napas, dan badanya ngilu seperti dilindas sesuatu.
Di hari ke empat, puncak terparah dari virus ini mulai ia rasakan.
Sesak napas semakin parah, hingga terkapar di kamar mandi ruang tempat dirinya di isolasi.
"Bayangin yang saya rasakan, ibarat kita mendaki Gunung sampai puncak hingga susah napas, terus tiba-tiba mulutmu ditutup. Coba rasain. Begitu sudah yang saya rasakan," tuturnya.
Bahkan ia mengaku dirinya sempat merasa akan meninggal, lantaran napas yang terlalu sesak dan kaki tak bisa bergerak berjalan.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar