GridHEALTH.id - Dinyataka positif virus corona (Covid-19) tentu akan menjadi pengalaman yang tak mudah dilupakan sekaligus mendebarkan.
Pasalnya infeksi virus corona diketahui telah merenggut banyak korban jiwa.
Hal ini pun diakui salah satu penyintas Covid-19, yakni Kepala Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Bontang, Ibnu Gunawan.
Dimana pria berumur 51 tahun itu mengaku mengalami gejala parah saat terinfeksi Covid-19.
Ibnu mengatakan awalnya ia merasa sehat saja meski dinyatakan positif.
Baca Juga: Cerita Dokter di Semarang Terkait Khasiat Sambiloto yang Mampu Percepat Kesembuhan Pasien Covid-19
Namun kondisinya berubah 180 derajat hanya dalam tiga hari perawatan.
Ibnu langsung mengalami sesak napas yang sangat parah. Bahkan ia sempat terkapar di kamar mandi tempat isolasi.
Ia tidak pernah tahu di mana dan dari siapa virus mematikan ini menginfeksi dirinya.
Terlebih selama ini, dia selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang sudah ditetapkan dan tidak ada bepergian keluar kota.
Bahkan selama ini, dia rutin menjaga pola hidup sehat dengan memperbanyak olahraga.
Namun harus diakui, kata dia, jabatannya sebagai Satpol PP Bontang memungkinkan dirinya menjadi orang yang rentan terpapar virus Corona.
Di mana seperti diketahui, Satpol PP adalah satuan yang merupakan ganda terdepan penegak Peraturan Daerah.
Yang dalam setiap aktivitasnya acap kali turun ke lapangan dan banyak berinteraksi dengan masyarakat, khususnya saat melakukan patroli prokes di tempat ramai.
Baca Juga: Jangan Lagi Keseringan Menonton Video Porno, Risikonya Grey Matter Berkurang dan Otak Rusak
"Iya tidak tahu dari mana terpapar, aktivitas kita kan sering kelapangan," ujarnya saat ditemui usai melaksanakan Apel gabungan di Lapangan Makodim 0809 Bontang, Minggu (31/01/2021).
Selama ditetapkan sebagai pasien aktif Covid-19, dirinya menjalani perawatan selama 8 hari di Rumah sakit.
Ia berujar mulai merasakan gejala sebelum perayaan hari Natal 25 Desember 2020.
Baca Juga: Ragam Manfaat Pil KB: Pemberdayaan Perempuan Hingga Cegah Kanker
Tetapi dirinya baru melakukan pemeriksaan pada Senin awal masuk 2021.
Saat itu pula, ia dinyatakan positif Covid-19, dengan kadar oksigen di dalam darahnya hanya 82 persen.
Padahal minimal orang normal harusnya 95 % hingga 100 %, atau setara dengan 75 sampai 100 mmHg.
Tiga hari awal dirawat, dirinya mulai merasakan efek gejala sakit dari virus berbahaya ini.
Baca Juga: Menteri Singapura: 'Pandemi Covid-19 Baru Berakhir 5 Tahun Lagi'
Yang ia rasakan layaknya seperti sakit tipes, demam, sesak napas, dan badanya ngilu seperti dilindas sesuatu.
Di hari ke empat, puncak terparah dari virus ini mulai ia rasakan.
Sesak napas semakin parah, hingga terkapar di kamar mandi ruang tempat dirinya di isolasi.
"Bayangin yang saya rasakan, ibarat kita mendaki Gunung sampai puncak hingga susah napas, terus tiba-tiba mulutmu ditutup. Coba rasain. Begitu sudah yang saya rasakan," tuturnya.
Bahkan ia mengaku dirinya sempat merasa akan meninggal, lantaran napas yang terlalu sesak dan kaki tak bisa bergerak berjalan.
Sekira 15 menit waktu yang dihabiskan untuk bersandar pada dinding kamar mandi sebelum ia keluar.
"Saya melangkah keluar WC saya setengah jam hanya untuk tiga langkah. Setelah keluar saya sudah tidak bisa berjalan lagi. Kemudian perawat datang membantu, dalam keadaan saya sudah tidak bisa bicara," ujarnya.
Berkat perawatan intensif dari pihak rumah sakit, kondisinya mulai membaik hingga di hari ke enam.
Bahkan kadar oksigen dalam darahnya pun merangkak naik hingga 94 %.
Baca Juga: Daya Tular dan Varian Baru Virus Corona Semakin Besar, Betulkah Lebih Aman Pakai Dua Masker?
"Saturasi (kadar oksigen) saya pelan-pelan naik, sampai 94, mungkin karena saya rajin olahraga serta makan-makanan yang sehat. Apa aja saya makan. Saya paksa pokoknya," luasnya.
Pun hari ke tujuh, akhirnya Ibnu (51) dinyatakan sembuh dari Virus Corona.
"Hari ketujuh saya sudah pulih, lalu hari ke delapan saya balik kerumah," pungkasnya.
Dirinya pun berpesan agar masyarakat lebih waspada dan disiplin terhadap prokes, serta menjaga pola hidup sehat.
"Jangan pernah berfikir kalau virus corona itu tidak ada, saya sudah alami gimana sakitnya karena terpapar. Jadi harus disiplin prokes karena OTG diluar sana itu banyak sekali, kita tidak pernah tau kita tertular dari siapa saja," tutupnya.(*)
Baca Juga: WHO Rekomendasikan Penggunaan Oximeter untuk Pasien Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Cara Membacanya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Penyintas Covid-19, Awalnya Sehat hingga Alami Sesak Napas Parah hanya dalam Hitungan Hari
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar