GridHEALTH.id - Menurut WHO setiap tahun, sekitar 400 ribu anak dan remaja usia 0-19 tahun di dunia, didiagnosis mengidap kanker.
Melansir laman WHO International (12 Februari 2021), jenis kanker anak yang paling banyak ditemukan pada anak adalah leukemia, kanker otak, limfoma, dan tumor padat, seperti tumor neuroblastoma dan Wilms.
Baca Juga: Gejala Kanker Lambung, Awalnya Sering Dikira Mirip Sakit Maag
Fakta kanker pada anak tersebut, pada anak umumnya tidak dapat dicegah atau diidentifikasi melalui skrining.
Tapi sebagian besar kanker pada masa kanak-kanak dapat disembuhkan dengan obat-obatan generik dan bentuk pengobatan lain, termasuk pembedahan dan radioterapi.
Pengobatan kanker pada anak-anak bisa hemat biaya di semua pengaturan pendapatan.
Di negara-negara berpenghasilan tinggi, di mana layanan komprehensif umumnya dapat diakses, lebih dari 80% anak-anak penderita kanker disembuhkan.
Sedangkan di negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMIC), diperkirakan 15-45% sembuh. Kondisi ini sungguh memprihatinkan.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Bagi Kelompok Komorbid Hipertensi Diabetes dan Kanker, Begini Baiknya
Alasan rendahnya tingkat kelangsungan hidup di LMICs meliputi: keterlambatan diagnosis dan penyakit lanjut, ketidakmampuan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, terapi yang tidak dapat diakses, pengabaian pengobatan, kematian karena toksisitas (efek samping), dan kekambuhan yang dapat dihindari.
Karenanya, meningkatkan akses ke perawatan kanker masa kanak-kanak, termasuk ke obat-obatan dan teknologi penting, sangat hemat biaya, layak dan dapat meningkatkan kelangsungan hidup di semua pengaturan.
Penyebab Kanker pada Anak
Tidak seperti kanker pada orang dewasa, sebagian besar kanker pada anak-anak tidak diketahui penyebabnya.
Baca Juga: Akibat Gaya Hidup Masa Kini, Risiko Kanker Lambung Meningkat
Banyak penelitian telah berusaha untuk mengidentifikasi penyebab kanker pada masa kanak-kanak, tetapi sangat sedikit kanker pada anak-anak yang disebabkan oleh paparan lingkungan atau faktor gaya hidup.
Upaya pencegahan kanker pada anak harus difokuskan pada perilaku yang akan mencegah anak mengembangkan kanker yang dapat dicegah saat dewasa.
Beberapa infeksi kronis, seperti HIV, virus Epstein-Barr dan malaria, merupakan faktor risiko terjadinya kanker pada anak, baik saatini, maupun di masa yang akan datang, saat dia dewasa. Mereka sangat relevan di LMIC.
Oleh karenanya, vaksinasi melawan hepatitis B untuk membantu mencegah kanker hati dan melawan human papillomavirus untuk membantu mencegah kanker serviks, harus dilakukan.
Selain itu tidak lupa melakukan metode lain seperti deteksi dini dan pengobatan infeksi kronis yang dapat menyebabkan kanker.
Baca Juga: Statistik WHO, Kanker Payudara Paling Sering Terjadi Secara Global
Untuk diketahui, menurut data WHO, sekitar 10% dari semua anak menidap kanker memiliki kecenderungan karena faktor genetik.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kanker pada anak-anak.
Diagnosis Dini Kanker pada Anak
Seperti yang tekah disampaikan di atas, sulit mencegah kanker pada anak, karenanya berfokus pada diagnosis yang tepat dan cepat diikuti dengan terapi berbasis bukti yang efektif dengan perawatan suportif yang disesuaikan, adalah kunci mengatasi kanker pada anak.
Penting dicatat, ketika kamker pada anak diidentifikasi lebih awal, kanker lebih mungkin merespons pengobatan yang efektif dan menghasilkan kemungkinan bertahan hidup yang lebih besar, lebih sedikit penderitaan, dan seringkali lebih murah.
Diagnosis yang benar sangat penting untuk mengobati anak-anak penderita kanker karena setiap kanker memerlukan rejimen pengobatan khusus, yang mungkin termasuk pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi.
Diagnosis dini kanker terdiri dari 3 komponen:
1. Kesadaran gejala oleh keluarga dan penyedia perawatan primer;
Ketahuilah, beberapa kanker mata pada anak-anak dapat disebabkan oleh mutasi yang diturunkan, jadi jika mutasi atau penyakit itu teridentifikasi dalam keluarga anak dengan retinoblastoma, konseling genetik dapat ditawarkan dan saudara kandung dimonitor dengan pemeriksaan mata rutin sejak dini.
2. Evaluasi klinis, diagnosis, dan stadium yang akurat dan tepat waktu (menentukan sejauh mana kanker telah menyebar);
3. Dan akses ke pengobatan yang tepat.
Program untuk mempromosikan diagnosis dini dan tepat telah berhasil diterapkan di negara-negara dengan semua tingkat pendapatan.
Hal ini terjadi bilamana adanya upaya kolaboratif dari pemerintah, masyarakat sipil dan organisasi nonpemerintah.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | WHO |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar