GridHEALTH.id - Anak-anak memiliki bahasa sendiri dalam cara berkomunikasi hingga mereka mengembangkan keterampilan bahasanya.
Mengisap jempol mungkin dimulai sebagai kebiasaan atau tindakan yang menenangkan hingga usia batita. Tetapi jika dilakukan di tahun-tahun berikutnya, hal itu dapat dianggap sebagai faktor yang mendasari masalah lain.
Kebiasaan mengisap jempol pada anak-anak hingga usia empat tahun adalah refleks yang normal dan polos.
Tetapi hati-hati, mengisap jempol setelah usia empat tahun bisa menjadi tanda ketidakamanan dan ketidaknyamanan pada anak.
Fatih Aydın, seorang dokter anak di Medical Park Hospital di Ankara, Turki, memberikan informasi dan menyanggah beberapa mitos tentang kebiasaan umum mengisap jempol pada anak-anak.
Mengisap jempol adalah refleks normal yang terlihat pada anak-anak tanpa dampak psiko-patologis, sampai usia tiga atau empat tahun.
Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Mengisap Jempol di Usia Batita, Begini Caranya
Baca Juga: Penyakit Tidak Menular Jadi Gangguan Kronis, Gula Dituding Jadi Penyebab
Kebiasaan mengisap jempol adalah perilaku tidak berbahaya yang ditemukan di hampir setiap bayi. Bayi menemukan ibu jari mereka di dalam rahim dan mengisap adalah salah satu refleks paling awal dan terkuat yang dimiliki bayi.
Source | : | WebMD,Mayo Clinic,nakita.grid.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar