GridHEALTH.id - Seorang anggota TNI berpangkat Kopral Kepala (Kopka) Ade Casmita (47) harus menerima kenyataan pahit.
Dimana ia mengalami kelumpuhan setelah menerima sengatan tawon Vespa affinis atau tawon ndas saat bertugas.
Bahkan saat ini Ade tak bisa bergerak dengan leluasa dan bicaranya tak jelas seperti orang terkena stroke.
Dilansir dari Kompas.com, mantan anggota Batalion Armed 10/Brajamusti itu menceritakan kembali insiden yang dialaminya empat tahun lalu.
Menurut penuturan Ade, setidaknya ada delapan tawon vespa yang menyerang dirinya.
Baca Juga: Seorang Polisi Meninggal Dunia Usai Mendapat 50 Sengatan Lebah Hutan
Saat itu, Ade tengah latihan menembak rudal bersama Resimen Armed 02 Kostrad 10 di Ambal, Kebumen, Jawa Tengah.
Tiga batalion membawa astros atau peluncur roket keluaran terbaru dan ia bertugas memasang repeater.
Keika naik ke tower, Ade mengaku tahu terdapat sarang tawon vespa di tempat tersebut dan berinisiatif membuangnya.
Sayang tanpa perhitungan, rupanya beberepa tawon yang berada di sarang tersebut justru menyengat Ade.
"Ada sekitar 8 ekor lah. Entupannya (sengatannya) di kepala dan badan," kata Ade dengan suara terbata-bata di rumahnya, Kecamatan Dawuan, Subang, Jawa Barat.
Untungnya Ade bisa turun dengan selamat meski harus menahan sakit. Bahkan Ade sempat melanjutkan tugasnya.
Sepulang dari bertugas, Ade jusru enggan berobat karena alasan sudah malam.
Alhasil keesokan harinya saat bangun tidur, tubuhnya mendadak tak bisa digerakkan.
"Tahu-tahu bangun tidur sudah enggak bisa apa-apa Bapak (Ade), dia teriak-teriak, 'kok saya enggak bisa'," ujar istri Ade, Rita Juwita, Jumat (5/4/2021).
Baca Juga: Begini Cara Alami Usir 9 Serangga Paling Mengganggu di Rumah
Seperti penderita stroke, Ade tak bisa bergerak dan bicaranya tidak jelas.
Bahkan dia sempat seperti tidak sadarkan diri dan hilang ingatan pada tiga tahun pertama.
Ade bahkan seperti tidak ingat pada keluarga dan kawan-kawannya.
Melihat kejadian tersebut, sengatan tawon jika ditilik dari sisi medis memang sangat membahayakan.
Melansir allergyfyi.org, tawon bisa menyengat dan menyerang berulang kali untuk melumpuhkan musuhnya.
Ketika racun tawon masuk ke dalam aliran darah, ia bisa menyerang sel-sel sistem saraf.
Peptida dan enzim racun dapat menghancurkan membran neuron dan mendorongnya ke dalam aliran darah.
Sel-sel yang terluka ini berkomunikasi dengan otak dan membuat kita tahu bahwa kita sedang kesakitan.
Baca Juga: Mengerikan, 12 Ibu-ibu Tani di Tasikmalaya Diserang Ratusan Koloni Tawon, 2 Orang Meninggal
Norepinefrin yang dikeluarkan tubuh menghentikan aliran darah ke tempat sengatan, memperpanjang rasa sakit sampai darah dapat terbawa dan mengencerkan racun tawon.
Terakhir, peptida degranulasi sel mast memungkinkan sel yang menghancurkan unsur-unsur racun untuk menyebar ke sel lain.
Penyebaran ini menyebabkan pembengkakan dan kemerahan yang dapat dilihat pada sebagian besar sengatan.
Bahaya racun tawon, jika memiliki reaksi terlokalisasi dan tersengat di tangan, maka seluruh lengan akan membengkak.
Meskipun ini bisa menakutkan, umumnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Sementara itu tawon Vespa affinis atau tawon ndas merupakan salah satu jenis tawon berbahaya.
Bahkan, sengatannya disebut-sebut dapat menyebabkan kematian pada manusia dalam waktu singkat bila tersengat.
Tawon Vespa affinis mempunyai ukuran tubuh sepanjang kurang lebih tiga sentimeter.
Warna tawon ini didominasi hitam dengan gelang warna kuning atau oranye di bagian perutnya.
Baca Juga: Studi : Berhenti Merokok Bikin Kebahagiaan Meningkat dan Usir Stres
Jika hanya satu atau dua ekor tawon yang menyengat, sengatan tak akan terlalu berbahaya.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit JIH, dr Moch Khalimur Rouf SpPD, mengatakan sengatan tawon vespa dapat meningkatkan risiko kematian apabila si penderita memiliki alergi yang berlebihan dan secara dosis sengatan tinggi.
"Misalnya segerombolan langsung nyengat semua itu bisa mematikan, apalagi kalau secara genetik pada beberapa orang ada respon alergi berat berlebih seperti repson tubuh berlebih terhadap sengatan serangga, itu bisa lebih cepat lagi respon tubunya sehingga menimbulkan resiko kematian lebih tinggi," ujarnya Selasa (26/11/2019).
Ia menjelaskan, reaksi alergi yang timbul dari sengatan tawon vespa tersebut beragam.
Baca Juga: Rawon Dinobatkan Sebagai Sup Terenak Se-Asia Tahun 2020, Ternyata Ini Khasiatnya Untuk Kesehatan
Mulai dari reaksi ringan seperti bengkak gatal di kulit hingga alergi yang tergolong berat karena dapat mengancam nyawa penderita yakni anafilatik.
"Alergi yang timbul bisa ringan biasanya biduran gatel di kulit, sampai alergi berat seperti bengkak di mata, saluran napas bahkan di paru paru. Banyak cairan yang numpuk di paru-paru. Yang mematikan sampai syok, jadi tekanan darah turun. Jadi kalau diserang banyak sekali sekaligus itu bisa anafilatik seketika," ujarnya.
Untuk penanganan apabila tersengat tawon vespa, kata Dokter Rouf, penderita harus segera dibawa ke dokter untuk diredam anafilatiknya
"Segera dibawa ke dokter langsung untik diberi obat peredam peradangan atau pencegahan anafilatik. Karena alergi yang timbul itu sangat cepat, dalam hitungan menit bahkan detik kalau penderita punya alergi," kata dia.(*)
Baca Juga: Rawon Dinobatkan Sebagai Sup Terenak Se-Asia Tahun 2020, Ternyata Ini Khasiatnya Untuk Kesehatan
View this post on Instagram
#berantasstunitng
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,Tribunjogja.com,allergyfyi.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar