Diet tertentu yang kaya buah dan sayuran, seperti diet vegetarian dan Diet Mediterania, telah menunjukkan kemanjuran dalam mengontrol tekanan darah.
Mekanisme kerja buah dan sayur untuk membantu mengatur tekanan darah bervariasi sesuai dengan kandungan kalium, kandungan flavonoid dan polifenol, serta kandungan seratnya.
Kadar kalium serum telah terbukti berbanding terbalik dengan tekanan darah, dengan intervensi diet antihipertensi mendorong penurunan konsumsi natrium dan peningkatan konsumsi kalium untuk meningkatkan rasio natrium-kalium dalam makanan.
Baca Juga: Waspada, Diabetes Bisa Menyebabkan Infeksi Jamur Pada Vagina Wanita
Berikut adalah 3 makanan penurun darah tinggi alias hipertensi yang dimasukkan ke dalam diet untuk membantu melawan hipertensi yang dilansir dari ncbi.nlm.nih.gov dalam artikel 'Role of Dietary Components in Modulating Hypertension'.
Buah delima
Jus buah delima kaya akan fitokimia dan polifenol, yang memiliki fungsi antioksidan dan anti-inflamasi yang telah dilaporkan dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Jus buah delima mungkin dapat mencegah perkembangan tekanan darah tinggi karena angiotensin II pada diabetes melalui penghambatan enzim pengubah angiotensin (ACE).
Data eksperimental serta uji klinis telah menunjukkan bahwa konsumsi jus delima memiliki efek antihipertensi.
Karena efek antihipertensi dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular, jus delima dapat dianggap sebagai bentuk manajemen diet untuk hipertensi.
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar