GridHEALTH.id - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko paling umum yang dapat dicegah untuk penyakit jantung.
Lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi, yang didefinisikan sebagai nilai tekanan darah sistolik (SBP).
Obat-obatan, termasuk penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), biasanya digunakan untuk menurunkan tingkat tekanan darah.
Namun, perubahan gaya hidup, termasuk modifikasi pola makan, dapat membantu menurunkan tekanan darah ke kisaran optimal dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Baca Juga: Tak Hanya Pola Makan, 4 Hal Ini Juga Jadi Penyebab Gula Darah Naik, Pemicu Penyakit Diabetes
Dilansir dari ncbi.nlm.nih.gov, mengikuti diet bergizi dan sehat jantung disarankan untuk semua orang dengan tekanan darah tinggi.
Termasuk mereka yang menggunakan obat penurun tekanan darah.
Pola makan yang sehat sangat penting untuk menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tingkat yang optimal.
Penelitian telah menunjukkan bahwa memasukkan makanan tertentu ke dalam makanan kita, terutama yang tinggi nutrisi khusus seperti kalium dan magnesium yang akan mengurangi tingkat tekanan darah.
Baca Juga: Khasiat Bawang Putih Sebagai Obat Alami Hpertensi, Juga 4 Manfaat Lainnya
Diet tertentu yang kaya buah dan sayuran, seperti diet vegetarian dan Diet Mediterania, telah menunjukkan kemanjuran dalam mengontrol tekanan darah.
Mekanisme kerja buah dan sayur untuk membantu mengatur tekanan darah bervariasi sesuai dengan kandungan kalium, kandungan flavonoid dan polifenol, serta kandungan seratnya.
Kadar kalium serum telah terbukti berbanding terbalik dengan tekanan darah, dengan intervensi diet antihipertensi mendorong penurunan konsumsi natrium dan peningkatan konsumsi kalium untuk meningkatkan rasio natrium-kalium dalam makanan.
Baca Juga: Waspada, Diabetes Bisa Menyebabkan Infeksi Jamur Pada Vagina Wanita
Berikut adalah 3 makanan penurun darah tinggi alias hipertensi yang dimasukkan ke dalam diet untuk membantu melawan hipertensi yang dilansir dari ncbi.nlm.nih.gov dalam artikel 'Role of Dietary Components in Modulating Hypertension'.
Buah delima
Jus buah delima kaya akan fitokimia dan polifenol, yang memiliki fungsi antioksidan dan anti-inflamasi yang telah dilaporkan dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Jus buah delima mungkin dapat mencegah perkembangan tekanan darah tinggi karena angiotensin II pada diabetes melalui penghambatan enzim pengubah angiotensin (ACE).
Data eksperimental serta uji klinis telah menunjukkan bahwa konsumsi jus delima memiliki efek antihipertensi.
Karena efek antihipertensi dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular, jus delima dapat dianggap sebagai bentuk manajemen diet untuk hipertensi.
Buah jeruk
Buah jeruk dan jeruk bali, juga menunjukkan sifat antihipertensi.
Jus jeruk paradisi dari jeruk bali memiliki banyak khasiat yang bermanfaat dan merupakan sumber vitamin C, serat pektin, dan antioksidan yang baik.
Jus jeruk telah terbukti menurunkan SBP dan DBP pada subjek manusia normotensi dan hipertensi.
Baca Juga: Khasiat Bawang Putih Sebagai Obat Alami Hpertensi, Juga 4 Manfaat Lainnya
Ekstrak dari kulit jeruk mengandung polifenol tinggi, yang bertindak sebagai penghambat kuat α-glukosidase dan dapat digunakan dalam manajemen hipertensi.
Sebuah studi menunjukkan bahwa jika dibandingkan, jus jeruk bali menghasilkan penurunan tekanan arteri rata-rata yang lebih besar daripada jus jeruk.
Studi ini menunjukkan bahwa buah dan sayuran dapat membantu mengelola tekanan darah melalui berbagai mekanisme, dan harus memainkan peran utama dalam intervensi diet antihipertensi.
Bawang putih
Bawang putih adalah sayuran yang telah diteliti untuk manfaat kardiovaskularnya.
Selain sifat antioksidannya, efek antihipertensi bawang putih telah dikaitkan dengan kandungan allicinnya, senyawa sulfur yang dapat menghambat angiotensin II dan meningkatkan vasodilatasi.
Studi dalam meta-analisis menggunakan bubuk bawang putih, ekstrak bawang putih, dan minyak bawang putih sebagai suplemen bawang putih.
Selain itu, karena ini terutama digunakan untuk meningkatkan rasa makanan.
Hal ini juga dapat mengurangi keinginan untuk menggunakan garam sebagai bumbu, memberikan pasien pilihan yang dapat diterima untuk mengurangi asupan garam.
Baca Juga: Termasuk Komorbid Covid-19, Penyandang Hipertensi Perlu Waspada
Singkatnya, karena efek multifaktorial dalam bawang putih, dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar