GridHEALTH.id - Mungkin kita sudah tidak asing untuk mengonsumsi susu sapi setiap harinya. Susu sapi pun diketahui minuman yang miliki berbagai manfaat bagi kesehatan.
Ada beberapa jenis susu sapi, salah satunya susu sapi A2. Susu sapi A2 memiliki kandungan seratus persen beta-kasein A2. Beta-kasein adalah protein penting di dalam susu semua mamalia.
Awalnya, semua susu sapi adalah ‘tipe A2’. Namun beberapa ribu tahun lalu, mutasi beta-kasein muncul di dalam susu dari sekelompok kecil sapi Eropa.
Entah bagaimana bisa terpilih, mungkin secara tidak sengaja.
Baca Juga: 5 Manfaat Luar Biasa Minum Susu Sapi, Bisa Turunkan Berat Badan
Akibatnya, banyak sapi dengan genetika Eropa sekarang memproduksi susu yang mengandung apa yang kita sebut sebagai “A1 beta-kasein’.
Sebaliknya, semua susu yang diproduksi oleh spesies ruminansia lainnya, contohnya domba, kambing, kerbau, sapi Asia dan sapi Afrika (berjenis A2 semua). Demikian pula ASI manusia, semuanya berjenis A2.
"Adanya mutasi genetika sapi membuat munculnya sapi A1 yang menghasilkan susu sapi yang mengandung beta-kasein A1 dan susu sapi A2 yang mengandung beta-kasein A2.
Beta-kasein A1 dicerna secara berbeda dibandingkan dengan beta-kasein A2," papar Profesor Keith Woodford, Profesor Kehormatan Sistem Agri-Food, Lincoln University, Selandia Baru.
Beta-kasein A1 melepaskan fragmen yang disebut sebagai beta-casomorphin-7 (BCM-7).
Fragmen BCM-7 inilah yang menyebabkan timbulnya masalah kesehatan pada tubuh, diantaranya masalah pencernaan, penyakit jantung, diabetes tipe 1, dan autoimun.
Baca Juga: Susu Almond Pengganti Susu Sapi, Bisa Menurunkan Risiko Sakit Jantung
Namun banyak orang yang beranggapan ini adalah reaksi intoleransi laktosa, padahal itu adalah intoleransi terhadap beta-kasein A1.
Saat ini sudah jelas bahwa efek pada organ tertentu bergantung pada genetika spesifik seseorang dan oleh karena itu, faktor resiko tertentu yang menyertainya.
Setiap tahun bukti baru muncul, dan ada banyak makalah dalam literatur medis internasional dan nutrisi.
Beta-kasein A1 saat ini dikaitkan dengan masalah pencernaan, diabetes tipe 1, penyakit jantung, masalah pernapasan, masalah psikologis, perkembangan anak dan bahkan sindrom kematian bayi mendadak.
Solusi untuk menghilangkan resiko ini adalah dengan mengembangbiakkan ternak sapi perah dimana semua sapinya menghasilkan susu sapi A2.
Sekarang ini terjadi di seluruh dunia, tetapi ini harus terjadi lebih cepat.
Pemimpin global yang menggerakkan susu A2 adalah ‘The A2 Milk Company’, yang berkantor pusat di Selandia Baru.
Baca Juga: Ibu Harus Bedakan Intoleransi Laktosa dengan Alergi Susu Sapi, Ini Kata Ahli
Namun sekarang banyak perusahaan besar di dunia yang juga memproduksi susu sapi A2.
Perusahaan ini termasuk Nestle, Danone, Johnson and Johnson, Mengniu, Fonterra, dan banyak lainnya. Dan sekarang KIN Dairy di Indonesia.
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar