Pakar WHO dan ketua penyelidik misi Peter Ben Embarek mengulangi masalah tersebut selama konferensi pers pada Selasa setelah hasil penelitian dipublikasikan bebas.
"Kami mendapat akses ke cukup banyak data di banyak area berbeda. Tetapi, tentu saja, ada area di mana kami mengalami kesulitan untuk mendapatkan data mentahnya," kata Embarek.
Ketua penyelidik dari tim internasional dalam misi ini juga menambahkan bahwa China memiliki undang-undang pembatasan, dan privasi yang membatasi pembagian data, dan data pribadi kepada pihak luar.
Baca Juga: Jangan Salah, Bipolar Mania dan Hipomania Berbeda dengan Depresi
Namun, menurutnya, tim ahli gabungan WHO memiliki "kolaborasi yang sangat kuat dan baik dengan rekan-rekan kami di China."
Secara umum, studi tersebut memerinci empat kemungkinan rute masuknya virus ke manusia. Pertama, karena penularan langsung dari sumber hewan.
Kedua, melalui penularan dari inang hewan perantara yang terinfeksi. Ketiga, menyebar melalui perdagangan produk beku; dan yang terakhir, akibat kecelakaan laboratorium.
Teori host perantara "kemungkinan besar" adalah jalurnya, menurut penelitian. Sedangkan teori laboratorium disimpulkan sebagai "jalur yang sangat tidak mungkin".
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Telah Diproduksi Jutaan, WHO Sesalkan Negara Miskin Tidak Kebagian
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar