Namun, Tedros sendiri menyatakan tidak percaya studi tersebut cukup mengeksplorasi teori laboratorium.
Dia menambahkan bahwa semua hipotesis "tetap ada di atas meja."
"Meskipun tim telah menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang paling kecil kemungkinannya, hal ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut, berpotensi dengan misi tambahan yang melibatkan ahli spesialis, yang siap saya gunakan," katanya melansir US News & World Report.
Baca Juga: Tiba-Tiba WHO Puji Kepemimpinan Indonesia Soal Vaksin Covid-19, Ini Pesannya
Diakui Embarek, laporan tersebut tidak fokus pada teori lab.
"Karena ini (laboratorium) bukan kunci atau fokus utama dari studi, itu tidak menerima kedalaman perhatian dan pekerjaan yang sama seperti hipotesis lain. Tetapi, juga karena itu adalah sebuah penilaian, kami tidak melihat indikasi kuat bahwa itu (laboratorium) adalah sesuatu yang harus kita perhatikan," katanya.
"Dan oleh karena itu, itu digolongkan sebagai yang paling kecil kemungkinannya, bisa dikatakan, dari empat jalur yang mungkin. Bukan mengatakan bahwa itu tidak mungkin, tapi itu bukan salah satu (kemungkinan) yang akan kita dalami dan fokuskan pada awalnya."(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asal-usul Covid-19: WHO Mengaku Tim di Wuhan Kesulitan Dapat Akses Data dari China"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar