GridHEALTH.id - Depresi masa kanak-kanak berbeda dari yang normal orang dewasa rasakan dan emosi sehari-hari yang dialami anak-anak saat mereka berkembang.
Hanya karena seorang anak tampak sedih bukan berarti mereka mengalami depresi berat.
Tetapi jika kesedihan terus berlanjut atau mengganggu aktivitas sosial, minat, tugas sekolah, atau kehidupan keluarga yang normal, itu mungkin berarti mereka mengidap penyakit depresi.
Ingatlah bahwa meskipun depresi adalah penyakit serius, depresi juga dapat disembuhkan.
Baca Juga: Jangan Salah, Bipolar Mania dan Hipomania Berbeda dengan Depresi
Adalah normal bagi anak-anak untuk merasa sedih, sedih, atau jengkel, atau memiliki suasana hati yang buruk dari waktu ke waktu.
Tetapi ketika perasaan dan pikiran negatif berlama-lama dan membatasi kemampuan anak untuk berfungsi secara normal, itu mungkin depresi.
Melansir dari kidshealth.org dalam artikel 'Depression', depresi adalah salah satu jenis gangguan mood. Tanda utamanya adalah ketika anak-anak sedih, putus asa, atau mudah tersinggung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan lebih lama.
Tanda lain seorang anak mungkin mengalami depresi adalah berpikir negatif. Ini termasuk memusatkan perhatian pada masalah dan kesalahan, kebanyakan bersikap kritis dan kritis terhadap diri sendiri, dan banyak mengeluh.
Depresi dapat mengganggu energi, konsentrasi, tidur, dan nafsu makan.
Anak-anak dengan depresi mungkin kehilangan minat dalam kegiatan dan tugas sekolah, tampak lelah, mudah menyerah, atau menarik diri dari teman atau keluarga.
Ketika anak-anak mengalami depresi, sulit bagi mereka untuk berusaha, bahkan ketika melakukan hal-hal yang dulu mereka sukai.
Depresi bisa membuat anak merasa tidak berharga, ditolak, atau tidak bisa dicintai.
Baca Juga: Kenali Gejala Depresi Postpartum yang Sering Bahayakan Ibu Pasca Melahirkan
Itu bisa membuat masalah sehari-hari tampak lebih sulit daripada yang sebenarnya.
Depresi yang parah dapat membuat anak-anak berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Mengenali Depresi Pada Anak
Mungkin sulit bagi orangtua dan orang dewasa lainnya untuk mengetahui kapan seorang anak mengalami depresi. Suasana hati yang mudah tersinggung atau marah mungkin tampak seperti sikap yang buruk atau tidak hormat.
Energi rendah dan kurangnya minat mungkin terlihat seperti tidak mencoba.
Orangtua (dan anak-anak serta remaja itu sendiri) mungkin tidak menyadari bahwa ini bisa menjadi tanda-tanda depresi.
Karena depresi dapat muncul dalam berbagai cara dan mungkin sulit dilihat, ada baiknya memberi tahu dokter jika perasaan sedih atau suasana hati yang buruk tampaknya berlangsung selama beberapa minggu.
Baca Juga: Memulai Menstruasi Lebih Awal Mudah Alami Depresi Saat Dewasa
Para orangtua harus memperhatikan tanda-tanda depresi pada anak-anak berikut ini yang dilansir dari my.clevelandclinic.org dalam artikel 'Depression in Children':
- Masalah perilaku di sekolah.
- Perubahan kebiasaan makan atau tidur.
- Perasaan sedih atau putus asa.
- Kurang tertarik pada aktivitas yang menyenangkan.
- Tingkat energi rendah atau kelelahan umum.
- Perubahan suasana hati, seperti mudah tersinggung.
Jika merasa anak kita menunjukkan tanda-tanda depresi atau kecemasan, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan.
Mulailah dengan dokter anak. Dokter anak mungkin merujuk kita ke ahli kesehatan mental untuk evaluasi yang lebih rinci.
Penyedia layanan kesehatan kemungkinan akan mulai dengan mengesampingkan kondisi yang mungkin menyebabkan masalah mood anak.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar