Contohnya termasuk vitamin, bawang putih, minyak ikan, L-arginin, kedelai, koenzim Q10, herbal, fitosterol, dan terapi khelasi.
Meskipun zat ini mungkin bermanfaat, sifat pasti dari manfaatnya tidak diketahui. Studi ilmiah tidak menghasilkan bukti bahwa terapi ini menurunkan tekanan darah atau mencegah komplikasi tekanan darah tinggi.
Sebagian besar zat ini tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis sedang. Kebanyakan orang bisa meminumnya tanpa masalah.
Bicaralah dengan dokter jika mempertimbangkan salah satu perawatan ini. Mengganti terapi ini dengan terapi medis yang telah terbukti menurunkan tekanan darah dan risiko komplikasi dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda.
Ingat, meskipun mungkin jawabannya tgidak menyenangkan, tetap berpegang pada obat yang disarankan dokter sangat membantu kita mengontrol tekanan darah.
Baca Juga: Penelitian Membuktikan Anak dengan Diabetes Memiliki Gangguan Mood
Baca Juga: Urine Jernih Bukan Terhidrasi dengan Baik, Tapi Gangguan Penyakit
Tekanan darah tinggi yang tidak diobati atau tidak terkontrol dengan baik merupakan faktor risiko utama serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Itulah mengapa tekanan darah tinggi disebut sebagai "silent killer". (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Mayo Clinic,American Heart Association,Emedicine Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar