Di satu sisi adalah dengkuran primer, juga dikenal sebagai dengkuran sederhana atau kebiasaan mendengkur, ketika seorang anak mendengkur lebih dari dua kali per minggu tetapi tidak memiliki gejala lain yang terlihat atau masalah kesehatan terkait.
Mendengkur terjadi ketika udara tidak dapat mengalir dengan bebas melalui saluran udara di bagian belakang tenggorokan.
Berbagai faktor dapat menyebabkan penyumbatan jalan napas dan menyebabkan anak mendengkur. Pada anak-anak, faktor risiko mendengkur yang paling umum meliputi beberapa hal berikut ini:
Amandel dan kelenjar gondok yang bengkak
Baca Juga: Ingin Hilangkan Kebiasaan Mendengkur, Coba Minum 3 Minuman Ini dan Rasakan Perubahannya
Amandel dan kelenjar gondok ditemukan di dekat bagian belakang tenggorokan, dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Jika secara alami lebih besar atau bengkak karena infeksi, amandel dan kelenjar gondok dapat menghalangi jalan napas dan menyebabkan mendengkur. Ini adalah penyebab paling umum gangguan pernapasan saat tidur pada anak-anak.
Obesitas
Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak yang kelebihan berat badan lebih cenderung mendengkur. Obesitas dapat mempersempit jalan napas dan meningkatkan risiko SDB termasuk apnea tidur obstruktif.
Pernapasan Tersumbat
Gejala seperti pilek dapat menyebabkan hidung terasa tersumbat dan menghalangi kelancaran aliran udara, dan infeksi dapat meradang amandel dan kelenjar gondok.
Alergi
Source | : | sleepfoundation.org |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar