Emosi ini juga bisa terkait dengan perasaan tidak setara dalam kemitraan dengan pasangan atau masalah hubungan lainnya. Demikian kata dokter kandungan-ginekolog Paula Bednarek, MD, MPH, seorang profesor kebidanan dan ginekologi di Oregon Health and Science University di Portland.
4. Alergi terhadap sperma
Meskipun sensitivitas seksual ini jarang terjadi, Dr. Bednarek mengatakan bahwa air mani mengubah keseimbangan pH di vagina untuk beberapa wanita, mengakibatkan iritasi, lendir serviks, gatal-gatal, dan pembengkakan.
Cara terbaik untuk mengurangi gejala alergi air mani adalah dengan menggunakan kondom, kata Bednarek.
5. Sindrom penyakit postorgasmic (POIS)
Pernahkah mengalami gejala mirip flu seperti demam, kepala berkabut, nyeri otot atau persendian, kelelahan, atau masalah konsentrasi setelah berhubungan seks?
Mungkin kita mengalami sindrom penyakit postorgasmic (POIS), suatu kondisi yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2002 yang cenderung mempengaruhi pria segera setelah ejakulasi, dan jarang terjadi pada wanita.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Agustus 2016 di Translational Andrology and Urology, ada indikasi bahwa POIS dipicu pada pria oleh reaksi autoimun terhadap cairan mani sendiri (pada wanita, hal itu terkait dengan jaringan di sekitar vagina).
aca Juga: Diabetes, Kebiasaan Buruk yang Dapat Meningkatkan Kadar Gula Darah
Baca Juga: Bisakah Keringat Berlebih Menurunkan Berat Badan? Ini Kata Ahli
Jika POIS dapat mengganggu kehidupan seks, inilah waktunya untuk berbicara dengan ahli urologi atau ginekolog.
Source | : | Sexual Health |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar