GridHEALTH.id - Broken home atau tidak harmonisnya suatu keluarga kembali menjadikan anak sebagai korban. Kali ini seorang gadis 14 tahun di Aceh dilaporkan mengalami kecanduan seks atau berhubungan badan usai mengalami broken home.
Bahkan saking kecanduannya, gadis tersebut sudah melayani 25 pria diusia yang masih belianya itu.
Dilansir dari Serambinew.com (10/4/2021), kasus ini terungkap dalam persidangan Mahkamah Syar'iyah Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh.
Dimana Wakil Ketua Mahkamah Syariyah Sigli, Fauziati mengatakan fakta tersebut diketahui berdasarkan fakta di persidangan dan didukung informasi dari Dinas Sosial Pidie dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pidie.
Fauziati menuturkan bahwa gadis 14 tahun itu jiwanya tertekan setelah ayah kandungnya meninggal dan sang ibu kawin lagi.
Dalam menjalani rumah tangga bersama ibu dan ayah tirinya, gadis 14 tahun tersebut rupanya tidak menemukan kasih sayang.
Bahkan, gadis itu merasa tertekan di rumah lantaran ibu kandungnya dengan ayah tiri yang berprofesi penjual sayur hampir tiap hari bertengkar.
Alhasil, ia pun tidak betah tinggal di rumah, yang akhirnya mencari ketenangan di luar.
Sayangnya saat menemui rekan sebaya yang pria di luar rumah, ternyata tidak menggiring gadis itu ke perbuatan positif.
Akhir kata, gadis 14 tahun itu sempat dipergoki warga sehingga dinikahkan melalui kadhi liar di salah satu gampong di Pidie.
Baca Juga: Ramai di Media Sosial Dosen Cabul Doyan Swinger, Ini Bahayanya Buat Fisik dan Mental
Namun, sang pria kemudian menceraikan gadis itu. "Pengakuan gadis itu bahwa dia telah melayani 25 lelaki. Saat melakukan hubungan badan, gadis itu tidak meminta imbalan," jelasnya.
Diterangkan Fauziati, setelah diputuskan Majelis Hakim Mahkamah Syar'iyah Sigli, gadis di bawah umur itu diboyong ke lembaga pembinaan di Banda Aceh.
Sementara pria dewasa yang pernah dilayani gadis tersebut menjalani hukuman di penjara dan cambuk 100 kali yang telah dilakukan di Kantor Kejari Pidie.
"Kita imbau kepada orang tua hendaknya tidak menelantarkan anak yang merupakan amanah," pungkasnya.
Baca Juga: 4 Tahun Sukses Mencabuli Murid SD-nya Kepala Sekolah di Bali Ditangkap Polisi
Apalagi dari banyak kasus, korban lebih banyak dialami wanita seperti terkena kanker serviks atau kanker leher rahim yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV).
Baca Juga: Psikolog Dedy Susanto Ikhlas Dipojokan Selebgram Revina VT Dengan Imej Psikolog Cabul
Dilansir laman who.int (11/11/2020) artikel berjudul "Human papillomavirus (HPV) and cervical cancer" menyebutkan HPV merupakan virus penyebab kanker serviks dan lebih mudah menular melalui hubungan seksual dengan banyak pasangan.
HPV sendiri terdiri dari ratusan tipe, namun yang menyebabkan kanker hanyalah tipe 16 dan 18.
Wanita lebih berisiko terkena penyakit ini lantaran risiko HPV dapat mudah berkembang menjadi kanker serviks lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kanker penis.
Risiko infeksi HPV berkembang menjadi kanker serviks mencapai 99%, sementara risiko infeksi yang menyebabkan kanker penis hanya 42%.
Hal ini mungkin juga didukung dari struktur organ reproduksi wanita yang bentuknya masuk ke dalam tubuh, sedangkan pada pria keluar.
Namun bukan berarti pria bebas berganti pasangan seksual.Penelitian juga menunjukkan, penyebaran penyakit lainnya juga banyak terjadi melalui hubungan seksual dengan pasangan yang sudah terinfeksi.
Misalnya, penyakit kutil kelamin yang juga disebabkan oleh HPV. Selain itu, ada pula HIV yang dapat menyebabkan AIDS.
Saat seseorang terkena AIDS, kemampuan kekebalan tubuh mereka untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Sementara itu, kanker serviks sendiri merupakan ancaman serius bagi kesehatan wanita. Menurut data Globocon 2018, kasus baru kanker serviks di Indonesia mencapai 32.469 jiwa.
Angka kematian akibat kanker serviks ini mencapai 18.279 per tahun. Ini artinya, ada sekitar 50 perempuan Indonesia meninggal dunia akibat kanker serviks.
Angka itu melonjak tajam dibanding data Globocon pada 2012 yang menyatakan 26 perempuan Indonesia meninggal karena kanker serviks setiap tahunnya.
WHO menyebut kanker serviks sebagai jenis kanker nomor empat yang paling sering menyerang wanita dan mematikan.
Ditambah, kanker ini paling banyak ditemukan di negara berkembang dibanding negara maju.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Serambinews.com,Who.int |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar