Khusus berita media yang menyebutnya pejabat pemerintah China menyebut vaksin buatan China kurang efektif, dia memberi klarifikasi.
"Itu sepenuhnya salah pemahaman," ujar Gao F. Dikutip BBC, ucapannya langsung memantik kritik dari dalam negeri.
Tapi karena beritanya sudah viral, warga net Weibo banyak yang meminta Gao Fu untuk berhenti bicara.
Mengenai hal ini, Tao Lina, pakar vaksin yang ikut dalam agenda tersebut, mengemukakan, Gao saat itu tengah melakukan komparasi.
Dia membandingkan vaksin tidak aktif, berasal dari virus mati untuk mengaktifkan imun, dan mRNA yang dibuat dari proses genetika.
Baca Juga: 7 Item Penyelamat Saat Sahur Tidak Punya Banyak Waktu untuk Memasak
Dikutip SCMP, Tao mengatakan, level antibodi yang dikembangkan vaksin mereka relatif lebih rendah dari mRNA.
"Ini kesimpulan natural bahwa vaksin tidak aktif dan dari adenovirus kurang efektif dibandingkan mRNA," papar Tao.
Oleh karena itu, setiap resipien yang sudah menerima dua dosis vaksin mereka diimbau mendapat suntikan ketiga dari merek lain.
"Namun, vaksinasi harus dipercepat. Kita tidak bisa menunggu sampai mendapat vaksin yang sempurna," jelasnya.(*)
Baca Juga: Sering Disebabkan Oleh Ruam Popok, Kenali Penyebab Dini Infeksi Jamur Organ Intim Bayi
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar