GridHEALTH.id - Saat berpuasa tubuh kita mengalami perubahan pola makan yang cukup berbeda dari biasanya.
Karena itulah, pemasukan gizi dalam tubuh juga harus tetap kita perhatikan dengan baik.
Apalagi berpuasa di tengah pandemi membuat kita harus cukup memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi demi menjaga imunitas tubuh dengan baik.
Saat berpuasa, banyak orang yang merasakan tubuh kurang bertenaga sampai merasa lemas untuk menjalani kegiatan.
Baca Juga: Setiap Sahur Jangan Lupa Minum Madu Murni Alami, Ini Keuntungannya
Kenapa bisa seperti itu? Padahal kita sudah makan sahur untuk memenuhi kebutuhan energi kita sampai waktunya berbuka nanti.
Melansir dari nutrition.org.uk dalam artikel 'A healthy Ramadan', selama jam-jam puasa ketika tidak ada makanan atau minuman yang dikonsumsi, tubuh menggunakan simpanan karbohidrat (disimpan di hati dan otot) dan lemak untuk menyediakan energi setelah semua kalori dari makanan yang dikonsumsi pada malam hari habis.
Tapi tubuh tidak dapat menyimpan air. Karenanya ginjal menghemat air sebanyak mungkin dengan mengurangi jumlah yang hilang dalam urin.
Namun, tubuh tidak dapat menghindari kehilangan air saat kita pergi ke toilet, melalui keringat dan saat bernapas.
Karenanya kebanyakan orang yang berpuasa akan mengalami dehidrasi ringan, yang dapat menyebabkan sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan berkonsentrasi.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa hal ini tidak berbahaya bagi kesehatan, asalkan cukup cairan yang dikonsumsi setelah berbuka puasa untuk menggantikan yang hilang di siang hari.
Baca Juga: Tidak Semua Penyintas Diabetes Bisa Menajalankan Puasa Ramadan, Bisa Mengalami Komplikasi
Banyak hal yang dilakukan masyarakat untuk tetap bisa menjaga tubuh tetap kuat dan fit selama berpuasa.
Salah satunya tetap menjaga agar tubuh tetap semangat dan lemas di siang harinya. Sehingga dapat menjalankan aktivitas secara normal.
Menurut Nanang Utomo, S.Gz., makan banyak tidak memengaruhi energi saat berpuasa di siang hari.
Malah sebaliknya, tubuh malah lebih lemas dan menganggu beraktivitas.
Baca Juga: Ibu Hamil Ingin Puasa? Boleh Kok, Ini Ciri Kehamilan yang Bisa Ikut Berpuasa
"Ini mitos. Orang berpikir porsi berlebih dapat membuat perut kenyang lebih lama. Itu kalau porsi berlebih bukan kenyang lama, malah produktifitas menurun," katanya dalam live streaming Radio Kesehatan, Kamis (22/4/2021).
Makan yang berlebih dapat membuat perut begah dan di sisi lain menyebabkan mata menjadi mengantuk.
Baca Juga: Manfaat Blewah Buah yang Banyak Muncul Setiap Puasa Ramadan, Jarang yang Mengetahuinya
Oleh karenanya, tidak disarankan makan banyak kalau tidak mengandung nutrisi dan gizi yang seimbang.
Karbohidrat kompleks, protein tinggi dan rendah lemak aman disarankan untuk dikonsumsi.
Protein tinggi rendah lemak bisa berasal dari ikan, ayam. Namun, sebagai catatan, semua tidak digoreng.
"Kemudian lemak di sini bisa memilih susu karena mengandung gula yang cukup namun lemaknya rendah.
Jadi tidak benar konsumsi makanan banyak bisa mempertahankan kenyang lebih lama," katanya lagi.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Tribunnews.com,nutrition.org.uk |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar