GridHEALTH.id - Di musim Lebaran biasanya banyak orang membeli berbagai macam kudapan lezat dan memasak makanan nan nikmat di lidah.
Jenis-jenis kudapan seperti nastar, putri salju dan kue-kue kaleng lainnya pun menjadi santapan yang wajib ada saat Lebaran.
Belum lagi opor ayam serta olahan daging lainnya yang seakan menjadi hadiah setelah berpuasa satu bulan lamanya.
Yang mejadi masalah adalah, kita sering merasa takut kalau berat badan kita bakal melonjak karena terlalu asik melahap makanan enak saat lebaran.
Eit, tenang, asal tahu saja masih banyak kepercayaan yang beredar di masyarakat tentang cara menurunkan berat badan yang kurang tepat.
Untuk itu mari kita simak beberapa ‘mitos’ tentang berat badan yang kurang tepat sehingga usaha kita dalam menjaga berat badan tidak salah kaprah.
Baca Juga: Diabetes dengan Kadar Gula Darah 1143 Membuat Komedian Bang Sapri Linglung dan Masuk ICU
Selama ini anggapan semakin sedikit makan semakin ringan timbangan memang masih dianut oleh banyak orang.
Tidak heran, diet ekstrim masih menjadi solusi yang dianut beberapa orang yang ingin memiliki proporsi tubuh ideal.
Tiffany Hall, pelatih fitness dan mantan pelatih Bigget Loser melalu Daily Mail menjelaskan, pembatasan konsumsi kalori yang berlebihan malah berpotesi membuat pola makan kita tidak seimbang.
Senada dengan Hall, Lee Holmes kepada FEMALE menjelaskan, beberapa macam snackbar dengan kalori rendah dan gula artifisial dapat membuat kita merasa kembung.
Baca Juga: Dehidrasi Kulit Saat Puasa Ternyata Beda Dengan Kulit Kering Biasa
Padahal, tubuh kita masih membutuhkan banyak nutrisi sehat supaya dapat menghasilkan energi.
Olaharaga memang sangat penting, tapi jangan sampai kita memiliki prinsip kalau harus terus menerus olahraga agar semakin banyak kalori yang terbakar.
Tiffany menjelaskan pola latihan olahraga yang baik adalah selama 20 menit dan dilakukan secara intens.
Lee juga menyarankan agar memberi interval saat latihan maupun olahraga agar tubuh memiliki waktu untuk istirahat.
Baca Juga: Bantu Penderita Diabetes Indonesia, BAF Dukung Lewat VRun for Diabetes 2021. Ikut Yuk!
Mengenai hal ini di laman Kementrian Kesehatan juga perah dijelaskan, keuntungan olahraga dan kegiatan fisik adalah meningkatkan kepekaan insulin, menurunkan tekanan darah dan kadar lipid, serta membantu mencegah serangan jantung.
Keuntungan berolahraga tak bisa dinilai sekadar dari turunnya berat badan.
Selama Ramadhan ini beredar mitos kalau meminum air hangat saat sahur dan berbuka dapat membantu menurunkan berat badan.
Dilansir dari Tribun News, Ahli gizi Anjas Kusmarani, S. Tr. Gz menegaskan kalau konsumsi air putih hangat tidak ada hubungnnya dengan pembakaran kalori.
Baca Juga: Yuk Kenali Apa Itu Sianida dan Pertolongan Pertama Terpapar Sianida
Namun Anjas memberi catatan, konsumsi air putih sebelum makan memang dapat mengendalikan nafsu makan.
Dengan melakukan kebiasaan minum air putih sebelum makan, bukan tidak mungkin berat bada kita dapat terjaga karena nafsu makan kita cenderung lebih terkendali.
Jadi jangan sampai karena terlalu ingin menjaga berat badan, pola makan kita malah tidak seimbang ya.(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,kemenkes.go.id,daily mail |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar