GridHEALTH.id - Dalam kondisi pandemi virus COVID-19, kita selalu diwanti-wanti untuk tidak lengah dalam menjaga protokol kesehatan supaya tidak terpapar virus.
Salah satu hal protokol kesehatan yang haram untuk ditiggalkan hukumnya adalah mencuci tangan.
WHO selaku Organisasi Kesehatan Dunia sendiri menjelasakan dianjurkan untuk menuci tangan dalam kondisi-kondisi seperti saat kita batuk dan bersin, setelah membuang sampah, memegang binatang dan orang sakit maupun setelah menggunakan toilet.
Selain itu, saat kita hendak menyiapkan makanan serta hendak makan, kita harus senantiasa memastikan tangan kita bersih dari kuman dan bakteri dengan mencuci tangan.
Yang menjadi masalah adalah ketika kulit kita menjadi kering akibat terlalu seringnya mencuci tangan.
Kulit yang kering dan pecah-pecah jelas menimbulakn rasa yang tidak nyaman.
Baca Juga: Jangan Sampai Masalah Kulit Kering Mengganggu Ibadah Dipenghujung Ramadan 2021
Bahkan kulit yang pecah-pecah sendiri bisa membuat Anda tertular infeksi yang menyebabkan eksim yang ditandai dengan timbulnya warna kemerahan disertai rasa gatal.
Mengapa hal itu dapat terjadi?
Dillansir dari laman healthline, sabun yang banyak digunakan biasanya dibuat dari campuran lemak dan minyak alkali yang penggunaanya dapat beresiko mengubah pH kulit kita.
Selain itu, kandungan yang ada pada sabun, umumya juga dapat membunuh bakteri sehat serta minyak vital yang ada d kulit kita.
Normalnya pH kulit yang sehat ada pada kisaran 5,5 sedangkan pH yang terdapat pada sabun umumnya mencapai 11.
Ahli kecantikan kimia David Pollack menuturkkan “Ketika pH kulit terlalu tinggi, tubuh akan memproduksi sebum berlebih untuk melawan dan mengembalikan tingkat pH alami. Namun, sisa pH dari sabun akan tetap ada.
Baca Juga: Kesulitan Tertidur di Malam Hari, Mungkin Ini yang Jadi Gara-gara
Tapi jangan sampai karena alasan ini kita jadi malas mencuci tangan, terlebih dalam kondisi pandemi seperti ini.
Baca Juga: Rela Kekurangan Oksigen Bersama Balitanya Demi Bisa Mudik, Naik di Bak Truk Tertutup Rapat
Untuk menyiasti kulit kering akibat sabun cuci tangan, berikut tiga hal wajib diperhatikan:
Sabun yang biasa dipakai memang cenerung memiliki tingkat pH tiggi yang dapat membuat kulitmenjadi kering.
Untuk mentiasatinya, kita dapat memilih sabun dengan kandungan gliserin dan lanolin yang dapat menjaga kelembapan kulit.
Menuci tangan dengan air panas dapat mengkis lapisan lipid dan minyak alami yang terkandung di kulit.
Sebaiknya menggunakan air biasa agar kelembapan kulit tetap terjaga.
Baca Juga: Raditya Oloan, Dinyatakan Negatif Covid-19 Tapi Akhirnya Meninggal Dunia Akibat Komorbid Asma
Gunakan produk krim/lotion pelembap yang tidak mngandung bahan wewangian agartidak menambak efek kering pada kulit. Hendaknya kita mengaplikasikan di kulit setelah kulit sudah benar-benar kering seusai mencuci tangan.
Dengan menyimak hal di atas, jangan sampai ya kita jadi malas mencui tangan karena takut menjadi kering.(*)
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Anisa Rahmatika |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar