GridHEALTH.id - Setiap tahun, bulan suci Ramadan memberi kita kesempatan untuk menghilangkan pola makan yang tidak sehat dan memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan pada sistem pencernaan yang terbebani.
Selama bulan suci ini, ritual puasa, salat malam, dan membaca Al-Qur'an setiap hari dapat memiliki efek transformasional pada perasaan sejahtera dan kepuasan kita secara keseluruhan.
Namun, setelah bulan Ramadan yang diberkahi telah berlalu dan hari raya Idul Fitri telah berakhir, berikut adalah 6 tips untuk menjaga manfaat kesehatan yang luar biasa dan kebiasaan yang dicapai dengan kerja keras selama Ramadan.
Baca Juga: Lagi Puasa dan Di Rumah Aja, Hati-Hati Kadar Kolesterol Malah Naik
1. Puasa dua kali seminggu
Cobalah berpuasa dua hari seminggu setelah Ramadan. Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa puasa intermiten bermanfaat bagi tubuh dan pikiran.
Penelitian telah menunjukkan bahwa puasa intermiten mempercepat proses pembuangan limbah dari sel-sel mati dan rusak dari tubuh.
Para ilmuwan percaya bahwa kegagalan tubuh untuk membuang kelebihan limbah ini secara teratur mengakibatkan peningkatan munculnya penyakit kronis, terutama yang terkait dengan penuaan, seperti kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Coba juga puasa 6 hari Syawal. Puasa di Syawal memiliki manfaat spiritual yang sangat besar.
2. Makan 2-3 kali sehari
Biasakan makan 2-3 kali sehari (mirip dengan Ramadan), bukan 6 porsi kecil.
Sensasi lapar di antara waktu makan, bertentangan dengan kepercayaan populer, bisa sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik kita.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh PLOS ONE, sensasi lapar sebenarnya dapat melindungi dari penyakit Alzheimer. Perasaan lapar juga bisa memiliki manfaat spiritual.
Baca Juga: Dehidrasi Kulit Saat Puasa Ternyata Beda Dengan Kulit Kering Biasa
3. Makan buah kering
Lanjutkan makan buah-buahan kering yang biasa dimakan selama Ramadan.
Kurma dan buah ara kering merupakan sumber zat besi, serat, dan antioksidan yang sangat baik yang melindungi dari radikal bebas berbahaya, yang berhubungan dengan penuaan.
Utusan Allah ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (damai dan berkah dari Allāh besertanya) berkata: "Dia yang makan tujuh' kurma Ajwa setiap pagi, tidak akan terpengaruh oleh racun atau sihir pada hari dia memakannya." [Bukhari]
4. Aturan 80/20
Praktikkan aturan 80/20 dan makanlah hanya sampai 80% kenyang. Cara yang baik untuk melakukan ini adalah makan perlahan, jadi kita dapat mengetahui tingkat kekenyangan saat makan.
Selama Ramadan, ritual puasa memungkinkan kita untuk secara sadar mengenali sinyal rasa lapar dan kenyang dari tubuh.
Baca Juga: Teh Herbal Membantu Menghindari Dehidrasi di Bulan Ramadan, Studi
Oleh karena itu, hindari kembali ke kebiasaan makan yang sembrono dan yang terpenting waspadalah terhadap makan berlebihan, karena Rasulullah SAW ṣallallāhu 'alayhi wa sallam telah mengatakan: “Orang-orang yang makan sampai paling kenyang dunia ini akan menjadi yang paling lapar pada Hari Kebangkitan. " [Ibn Majah].
5. Gunakan aturan sepertiga
Setelah Ramadan, tetap gunakan aturan sepertiga untuk menjaga tingkat energi harian tetap tinggi dan mencegah rasa pusing yang sering muncul setelah makan berat.
Nabi kita yang bijak Muhammad ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (damai dan berkah Allah besertanya) pernah berkata: “Tidaklah seorang manusia memenuhi satu wadah yang lebih berbahaya dibandingkan perutnya sendiri. Cukup bagi manusia makan beberapa suap untuk menjaga tulang punggungnya tetap lurus. Tetapi jika dia harus (mengisinya), maka sepertiga makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk udara. ” [Ibn Majah]
6. Hindari merokok dan jadikan olahraga sebagai prioritas
Bagi perokok yang ingin berhenti, Ramadan adalah waktu yang ideal untuk berhenti merokok secara bertahap dan pada akhirnya menghentikan kebiasaan buruk itu sama sekali.
Begitu Ramadan usai, jika kita seorang perokok, jangan menyerah pada godaan untuk merokok setelah makan.
Terus gantikan kebiasaan yang membuat ketagihan dan penyakit ini dengan yang lebih sehat seperti olahraga.
Baca Juga: Tips Anti Berat Badan Naik Selepas Idul Fitri, Tetap Bisa Makan Makanan Lebaran
Tetap termotivasi dengan self-talk positif, selama berolahraga, tubuh melepaskan endorfin, serotonin, dan dopamin yang bersama-sama meningkatkan suasana hati, membuat merasa sehat, bugar, dan kuat.
Terakhir, selalu ingat bahwa kesehatan yang baik memaksimalkan produktivitas di semua bidang kehidupan. Jadikan kesehatan sebagai prioritas, perlakukan sebagai berkah maka akan melihat manfaat yang luar biasa.(*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | productivemuslim.com |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar