GridHEALTH.id - Selama bertahun-tahun, penelitian telah membuktikan bahwa terlalu banyak gula dalam tubuh dapat berdampak langsung pada kesehatan kognitif.
Jumlah gula yang berlebihan dalam sistem dapat menyebabkan masalah dan mempengaruhi ingatan.
Sebuah studi baru menemukan bahwa asupan gula yang dimaniskan selama masa kanak-kanak dan remaja dapat memengaruhi perkembangan otak dan menyebabkan gangguan dalam pembelajaran dan memori di masa dewasa.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Translational Psychiatry menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula di masa dewasa dapat menyebabkan peningkatan tingkat jenis bakteri usus yang disebut parabacteroides.
Semakin tinggi tingkat parabacteroides, semakin buruk kinerja hewan dalam tugas memori dan pembelajaran
Untuk penelitian tersebut, tim memberi tikus remaja makanan normal mereka dan larutan gula 11%.
Baca Juga: 6 Efek Buruk Gula yang Jadi Alasan Mengapa Perlu Dikurangi Konsumsinya
Baca Juga: Berapa Banyak Garam yang Kita Butuhkan? WHO Membagikan Panduan Baru Untuk Membatasi Asupan Sodium
Mereka kemudian menjadi sasaran tugas memori yang bergantung pada hipokampus, yang digunakan untuk mengukur memori kontekstual episodik atau mengingat konteks di mana mereka telah melihat objek yang mereka kenal sebelumnya.
Penulis utama Emily Noble, Asisten Profesor di Universitas Georgia di Athena, AS, berkata, “Kami menemukan bahwa tikus yang mengonsumsi gula pada awal kehidupan memiliki kapasitas yang terganggu untuk membedakan bahwa suatu objek adalah baru untuk konteks tertentu, tugas tikus yang tidak diberi gula mampu melakukannya.
Lihat postingan ini di Instagram
Konsumsi gula pada masa awal tampaknya secara selektif mengganggu pembelajaran dan memori hipokampus mereka. "
Mereka juga memeriksa peningkatan kadar parabacteroides di mikrobioma tikus yang tidak pernah mengonsumsi gula.
Setelah analisis, mereka menemukan bahwa hewan menunjukkan gangguan pada tugas memori yang bergantung pada hipokampus dan tidak bergantung pada hipokampus.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi Bisa Disebabkan Karena Migrain? Cek Faktanya
“(Bakteri) menyebabkan beberapa defisit kognitif dengan sendirinya. Kami menemukan bahwa bakteri saja sudah cukup untuk merusak memori dengan cara yang sama seperti gula, tetapi juga merusak jenis fungsi memori lainnya, ”kata Noble. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | Everyday Health,Translational Psychiatry |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar