GridHEALTH.id - Siapa sih yang tidak ingin memiliki rambut hitam yang sehat berkilau.
Tapi apa mau dikata, seiring bertambahnya usia dan pengaruh aktivitas harian, rambut yang awalnya hitam pun lambat laun berubah.
Ada yang menjadi keputihan, hingga memutih. Ada juga yang cokelat, memerah dan putih.
Nah, biasanya untuk mengembalikan ke warna rambut yang hitam, banyak orang akan melakukan cat atau semir rambut dengan pewarna hitam.
Ingat, bagi umat Islam dilarang menghitamkan rambut dengan pewarna seperti itu.
Semir dan cat rambut pun, jika sering-sering digunakan tentu bisa berakibat tidak baik bagi kesehatan rambut juga kulit kepala.
belum lagi mereka yang sensitif atau penyandang alergi, bisa gawat jika terpapar cat atau semir rambut.
Bagaimana solusinya untuk mengembalikan rambut menjadi hitam?
Tidak lain baiknya tempuh cara alami.
Menghitamkan Rambut Tanpa cat dan Semir tidak lain adalah;
* Cukupi kebutuhan gizi harian yang baik dna benar. Gunakan rumus isi piringku supaya mudah dan tercukupi kebutuhan gizi harian.
* Aktivitas. Hindari stres dan cuaca ekstrim termasuk sinar matahari, tentu harus diperhatikan baik-baik.
* Treatment alami dengan labu kuning.
Baca Juga: Respon China Prihal Email dr Anthony Fauci Mengenai Asal Usul Covid-19
Untuk itu, siapkan buah labu aalias waluh yang sudah dihaluskan. Lalu jangan lupa minyak wijen atau minyak zaitun.
Jika sudah siap semua, campurkan bahan-bahan tersebut ke dalam satu wadah dan aduk hingga merata.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Juli 2021 Diwanti-wanti Jokowi, Ini Penjelasan dari Menkes
Oleskan itu semua pada rambut dengan berikan sedikit pijatan.
Diamkan selama kurang lebih setengah jam sebelum dibilas dengan air bersih.
Selain dapat hilangkan rambut putih atau uban, khasiat ampuh waluh juga dapat bantu rambut lebih sehat dan tebal.
Terus lakukan perawatan alami ini paling tidak 2 kali dalam seminggu.(*)
Baca Juga: Survei Hak Asasi Manusia, Anak-anak Kelompok Paling Terdampak Pandemi Covid-19
Source | : | Lifehack Solution |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar