GridHEALTH.id - Infeksi virus corona (Covid-19) kini tidak hanya menyerang orang dewasa saja.
Belakangan ini, kasus positif Covid-19 pada anak-anak meningkat tajam.
Baca Juga: 144 Balita di Jakarta Positif Covid-19, Ahli: Anak Terpapar Corona Lebih Berisiko Meninggal
Diketahui, Kamis (17/6/2021), angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta meningkat dan bertambah hingga 4.144 kasus.
Dari 4.144 kasus tersebut, 661 kasus (16%) adalah anak usia 0- 18 tahun, yang mana 144 kasus di antaranya adalah balita.
AKibat hal tersebut, Dinas Kesehatan DKI Jakarta melarang para orangtua keluar rumah membawa anak-anak.
Hal ini guna menghindari terjadi terjadinya papara Covid-19 yang dapat berakibat fatal seperti kematian pada anak.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Aman B Pulungan mengungkap kasus corona pada anak di Indonesia saat ini mencapai 12,5 persen.
"Data nasional saat ini menunjukkan kasus Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun, yakni 12,5 persen. Artinya 1 dari 8 kasus (Covid-19 di Indoensia) ini adalah anak," kata Aman dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/6/2021).
Selain itu, kematian atau case fatality rate Covid-19 pada anak 3-5 persen.
Angka tersebut termasuk paling tinggi di dunia.
"Kedua, data IDAI menunjukkan case fatality rate-nya 3-5 persen."
"Jadi kematian (anak) kita yang paling banyak di dunia. Jadi bisa dibayangkan kan? 1-8 (kasus Covid-19) itu anak, dan meninggal 3-5 persen. Ini bervariasi tiap minggu," paparnya.
Melihat hal tersebut, Pengurus Pusat IDAI mengeluarkan imbauan melalui surat edaran 4197/PP IDAI/VI/2021.
Baca Juga: Pemerintah Geser Libur Nasional dan Hapus Cuti Bersama, Penuhi Permintaan Satgas Covid-19
"Sehubungan dengan makin melonjaknya kasus konfirmasi Covid-19, maka:
1. Semua kegiatan Cabang maupun Badan Pelengkap IDAI wajib diselenggarakan secara online
2. Anggota IDAI usia diatas 60 tahun untuk melakukan praktik secara online dan bekerja dari rumah
3. Menghindari perjalanan keluar daerah, kecuali dengan alasan yang sangat mendesak
4. Mengimbau pasien untuk melakukan konsultasi secara online
5. Disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat baik saat di rumah, perjalanan, maupun di luar rumah
6. Panduan APD tetap berlaku seperti sebelum era vaksinasi
7. Pemeriksaan skrining yang paling akurat adalah PCR, hasil negatif swab antigen tidak menyingkirkan kemungkinan infeksi
8. Melakukan pendampingan ketat terhadap pembukaan sekolah."
Itulah beberapa imbauan IDAI menanggapi tingginya kasus Covid-19 pada anak. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar