"Mau tidak mau, yang tidak terdeteksi ini cepat atau lambat akan merambah pada kelompok yang rawan paling rawan, seperti lansia, yang belum divaksinasi, yang punya faktor risiko atau komorbid," jelasnya.
Menurut Dicky, jika kelompok rentan ini ikut terpapar Covid-19, akan menambah kapasitas rumah sakit hingga 20 persen.
Baca Juga: Pemerintah Geser Libur Nasional dan Hapus Cuti Bersama, Penuhi Permintaan Satgas Covid-19
Untuk itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Aman Pulungan mendesak pemerintah agar transparan mengenai data Covid-19, khususnya mengenai Whole Genome Sequencing (WGS).
"Dari WHO, negara harus transparan setiap minggu Whole Genome Sequence (WGS) baru harus dipaparkan. Seharusnya di kita WGS tiap daerah tiap minggu dipaparkan, jadi orang tahu, seperti Jakarta ada varian ini, Kudus juga begitu," katanya di Jakarta, Jumat (18/6/2021).
Baca Juga: 144 Balita di Jakarta Positif Covid-19, Ahli: Anak Terpapar Corona Lebih Berisiko Meninggal
Aman meminta pemerintah memperbanyak laboratorium yang dapat melakukan WGS agar jumlah kasus Covid-19 akibat varian corona dapat terdeteksi dengan cepat. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar