Saat KTT G-7 di Inggris pertengahan bulan ini, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan China belum bekerja sama sepenuhnya dengan bagian pertama penyelidikan internasional tentang asal mula wabah.
Ia juga meminta Beijing untuk meningkatkan transparansi demi "menghormati" para korban penyakit tersebut.
Ada kontroversi yang berkembang mengenai penyebab wabah yang dimulai di kota Wuhan di China pada akhir 2019, dengan meningkatnya tantangan terhadap teori dominan yang menyalahkan "pasar basah" di mana hewan liar dijual untuk dikonsumsi.
China membantah anggapan bahwa pandemi pembunuh itu bisa dipicu oleh kebocoran virus buatan manusia dari laboratorium penelitian keamanan tinggi di kota itu.
Anggota tim WHO yang mengunjungi China awal tahun ini untuk mencari asal-usul Covid-19 mengatakan, mereka tidak memiliki akses ke semua data, mendorong perdebatan lanjutan tentang transparansi negara tersebut.
Sementara itu, semenjak kemunculannya pandemi Covid-19 ini diketahui sudah menginfeksi ratusan juta orang.
Berdasarkan data terbaru Worldometers.info, per 21 Juni 2021 kasus Covid-19 di dunia secara keseluruhan sudah mencapai angka 179,526,608 kasus.
Dimana dari jumlah tersebut 3,887,998 diantaranya telah diyatakan meninggal, 164,148,967 sembuh dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | worldometers.info/coronavirus,Tribunnews.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar