5. Mudah terserang penyakit infeksi
Berdasarkan penelitian yng dipublikasikan dalam BMJ Journal, teh dapat mengikat zat besi, maka anak yang kekurangan zat besi diperkirakan lebih mudah terserang penyakit infeksi.
Hal ini karena zat besi menjadi bagian penting dalam sistem imunitas atau daya tahan tubuh, juga sebagai penyokong pembentukan sel darah putih yang berfungsi memerangi infeksi yang menyerang tubuh.
6. Gangguan perilaku dan emosi
Melansir laman Kid's Health, anemia defisiensi zat besi pada anak yang tidak diatasi juga dapat menyebabkan gangguan perilaku, emosi, hingga gangguan motorik anak.
Anak juga mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.
Menurut WHO dalam pedoman pemberian MPASI menganjurkan, orangtua tidak memberikan teh pada anak di bawah usia 2 tahun.
Bahkan, beberapa penelitian menyebutkan anak-anak di atas 4 tahun baru boleh diberikan teh. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | WHO,Kid's Health,NCBI,BMJ Journals |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar