"Pasien asma, eksim dan pilek boleh diimunisasi tetapi kita harus sangat berhati-hati jika anak alergi berat terhadap telur."
"Jika riwayat reaksi anafilaktik terhadap telur (urtikaria luas, pembengkakan mulut atau tenggorok, kesulitan bernafas, mengi, penurunan tekanan darah atau syok) merupakan indikasi kontra untuk vaksin influenza, demam kuning dan demam Q."
"Sedangkan untuk vaksin MMR karena kejadian reaksi anafilaktik sangat jarang, masih boleh diberikan dengan pengawasan," jelasnya.
Anak yang mengonsumsi antibiotik juga diperbolehkan melakukan imunisasi, karena antibiotik tidak mengganggu potensi vaksin.
"Perlu dipertimbangkan apabila bayi atau anak menderita penyakit atau keadaan tertentu sesuai pedoman umum vaksinasi," tambahnya.
Terlepas dari itu, bagi orangtua yang memiliki anak sedang sakit, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter anak sebelum melakukan imunisasi. (*)
Baca Juga: Virus Corona Disebut Sudah Bocor dari Laboratorium Wuhan Sejak September 2019
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | IDAI |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar