8. Komunikasikan diabetes pada anak dengan lingkungannya
Beritahu teman, guru, dan orang lain tentang diabetes yang dialami anak.
Tanyakan kepada anak apakah dia ingin orang lain tahu tentang diabetesnya atau tidak.
Jika anak merasa tidak bermasalah, kita mungkin tidak perlu khawatir akan yang dipikirkan teman-temannya
Jika tidak, guru dan pengasuh juga harus tahu tentang kondisi dan penanganannya (misalnya, jika anak harus istirahat untuk tes gula darah atau makan jajan pada waktu-waktu tertentu).
9. Kenalkan anak dengan penyintas diabetes lainnya
Menemukan kelompok penyintas diabetes lainnya dapat mendukung anak agar mereka tidak merasa berbeda.
Kelompok-kelompok ini dapat meningkatkan kepercayaan diri anak dalam mengelola penyakitnya.
10. Hubungi bantuan saat membutuhkannya
Jika anak menunjukkan tanda-tanda depresi (seperti kesedihan atau lekas marah yang berkepanjangan, kelelahan, perubahan nafsu makan, atau perubahan kebiasaan tidur), bicarakan dengan dokter anak atau ahli kesehatan mental.
Orangtua dari anak dengan diabetes harus sabar dan ikhlas menerima dan menghadapi anaknya.
Meskipun terasa berat, hal ini penting untuk membuat kehidupan anak dengan diabetes lebih baik lagi.(*)
Baca Juga: 8 Kebiasaan Penyebab Gula Darah Naik di Atas Normal, Penyandang Diabetes Wajib Menghindarinya
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kidshealth.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar