GridHEALTH.id - Menggunakan alas kaki saat berjalan, adalah kebiasaan manusia modern.
Katanya berjalan dengan alas kaki, bisa menyehatkan.
Dengan alas kaki, kita bisa terhindar dari cidera, juga bakteri.
Tapi tahu kah zaman dahulu, orang-orang berjalan tanpa alas kaki. Mereka umumnya sehat-sehat saja.
Ternyata, ada 5 manfaat tak terduga dari jalan kaki tanpa alas kaki.
Hal itu diungkapkan oleh Patrick McKeon, Ph.D., seorang profesor di Ithaca College School of Health Sciences and Human Performance.
Menurutnya, berjalan tanpa alas kaki alias nyeker, dapat melatih otot-otot di kaki yang mengontrol fungsi-fungsi ini.
Berjalan tanpa alas kaki dapat membantu merasa lebih terhubung dengan bumi, beberapa orang berpendapat, itu dapat bermanfaat bagi kesehatan fisik dan emosional.
Tapi kita pun sebagai manudia modern harus tahu plus minum berjalan tanpa alas kaki alias nyeker ini.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Indra Penciuman Hilang Setelah Divaksin Covid-19
Sehingga bisa melakukan, kapan baiknya berjalan tanpa alas kaki, dan kapan baiknya menggunakan alas kaki.
Melindungi persendian
Ada juga beberapa bukti bahwa pelari bertelanjang kaki berpengalaman memiliki serangan kaki berbeda yang berpotensi melindungi mereka dari cedera terkait benturan.
"Energi yang terlontar ke kaki Anda sekitar tiga kali lebih besar dalam sepatu empuk daripada jika Anda bertelanjang kaki," kata peneliti Daniel E.Lieberman kepada Scientific American pada tahun 2019.
Hal ini berpotensi mempengaruhi persendian dan berkontribusi pada masalah seperti radang sendi.
Namun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Manfaat lain berjalan tanpa alasa kaki
Baca Juga: Semua Vaksin Covid-19 Gratis! Pemerintah Batalkan Vaksin Berbayar lewat Kimia Farma
Dengan bertelanjang kaki, menurut teori, kita dapat mengambil (dan memanfaatkan) elektron dari tanah.
Manfaat yang diduga ini termasuk meningkatkan kualitas tidur, mengurangi rasa sakit dan peradangan, dan banyak lagi.
Namun, penelitian yang jauh lebih kuat perlu dilakukan untuk mengkonfirmasi klaim ini.
"Konsensusnya adalah bahwa [pembumian] tidak kuratif," ahli saraf bersertifikat Ilene Ruhoy, MD, Ph.D. , mengatakan kepada MindBodyGreen.
"tetapi dapat direkomendasikan dalam rencana integratif untuk sebagian besar pencegahan tetapi juga terapi, manajemen kesehatan.
Baca Juga: Setelah Operasi Implan Payudara, Masih Bisakah Menyusui ASI? Ini Jawaban Ahli
Oto tegang
Berjalan tanpa alas kaki dapat membuat tulang dan otot tegang.
"Berjalan tanpa alas kaki di permukaan yang keras menyebabkan kaki kita roboh, yang dapat menyebabkan sejumlah besar tekanan tidak hanya pada kaki tetapi juga ke seluruh tubuh," tulis Miguel Cunha, DPM , ahli penyakit kaki yang berbasis di New York City.
Biomekanik gaya berjalan harus berubah untuk mengimbanginya.
Seiring waktu ini dapat menyebabkan nyeri tumit atau lengkung, shin splints, dan tendonitis, katanya.
Memperlebar kaki
Baca Juga: Bisa Terjadi saat Baru Lahir, Inilah Ciri-ciri Bayi Alami Diabetes Neonatal
Menurut penelitian tentang populasi India yang biasa bertelanjang kaki—termasuk yang ini diterbitkan dalam jurnal Footwear Science— berjalan tanpa alas kaki dikaitkan dengan bentuk kaki yang lebih lebar.
Secara keseluruhan, itu memiliki kaki yang bekerja dengan cara yang jauh lebih efisien secara biomekanik.
"Pejalan kaki bertelanjang kaki memiliki kaki yang lebih lebar dan tekanan puncak yang lebih merata, yaitu seluruh permukaan pembawa beban berkontribusi lebih seragam daripada subjek yang biasa bersepatu, di mana daerah dengan tekanan puncak yang sangat tinggi atau sangat rendah lebih terlihat," tulis penelitian tersebut.
Baca Juga: Bayi Idap Penyakit Infeksi HIV, Bolehkah Minum ASI dari Sang Ibu atau Minum Susu Formula?
"Subjek Barat sangat berbeda dari kedua populasi India (dan sebagian besar dari orang India bertelanjang kaki), dengan memiliki kaki yang relatif pendek dan, terutama, ramping, dengan tekanan puncak yang lebih fokus dan lebih tinggi di tumit, metatarsal, dan hallux."
Bisa terinfeksi jamur
Meski ada manfaat, berjalan tanpa alas kaki juga memiliki efek samping yang mungkin bisa dirasakan.
Berjalan tanpa sepatu terutama di tempat lembap seperti kolam renang umum, pancuran, dll dapat meningkatkan risiko infeksi jamur seperti kaki atlet secara tidak perlu.(*)
Baca Juga: Penelitian pada Hewan, Roti Bakar Berisiko Kanker, Penelitian pada Manusia Tidak Ada Bukti Kuat
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar