GridHEALTH.id - Infeksi telinga dapat menyebabkan sakit telinga, terkadang sakit parah di telinga, kesulitan makan, dan demam pada balita.
Ada berbagai jenis infeksi telinga, tetapi balita paling rentan terhadap infeksi telinga tengah yang juga disebut otitis media, dan beberapa patogen dapat menyebabkan kondisi ini.
Sebelumnya, untuk memahami infeksi telinga, seseorang perlu memahami anatomi telinga manusia.
Ada tiga bagian di telinga manusia, telinga luar, tengah, dan dalam. Sementara telinga luar dan telinga dalam terisolasi, telinga tengah terhubung ke rongga hidung melalui tabung yang disebut tabung eustachius.
Fungsi dari tabung adalah untuk menyamakan tekanan udara dan mengalirkan cairan telinga tengah ke dalam rongga hidung.
Tabung tetap tertutup untuk sebagian besar tetapi terbuka selama beberapa fungsi seperti menelan atau bersin.
Pada bayi dan balita, tuba eustachius lebih pendek dan lebih lurus daripada melengkung.
Baca Juga: Infeksi Telinga Tengah Paling Umum Terjadi Pada Anak, Ini Gejalanya
Baca Juga: 3 Pengobatan Rumahan, Facial Hidrasi Untuk Kulit Wajah Sangat Kering
Oleh karena itu, bakteri dengan mudah berpindah dari rongga mulut ke dalam rongga telinga tengah.
Hubungan dengan rongga sinonasal membuat telinga tengah terkena beberapa bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas.
Patogen mikroskopis dapat menekan dan menemukan jalannya melalui tuba eustachius yang tertutup ke telinga tengah.
Di sini ia menginfeksi sekresi mukosa telinga tengah menyebabkan infeksi yang disebut otitis media.
Pengobatan infeksi telinga hanya mungkin dilakukan melalui perawatan medis yang segera. Namun, orangtua dapat mencoba pengobatan rumahan ini untuk mengurangi intensitas nyeri:
1. Arahkan posisi tidur dengan telinga yang sakit
Ini sangat membantu terutama ketika balita mengalami infeksi hanya pada satu telinga.
Biarkan balita tidur dengan telinga yang terinfeksi menghadap ke atas yaitu tidur di sisi yang berlawanan dengan telinganya yang sakit.
Cairan telinga tengah menetes ke rongga hidung karena gravitasi sehingga menghilangkan rasa sakit dan tekanan. Hindari minum susu dari botol sambil berbaring telentang.
Baca Juga: Mendeteksi Gejala 4 T Diabetes Pada Anak dan Remaja, Hanya 9 % Orangtua yang Paham Menurut Studi
2. Gunakan kompres hangat
Menempatkan kain hangat yang lembab di telinga tentu efektif untuk mengurangi intensitas rasa sakit.
3. Jaga agar hidung balita tetap bersih.
Jika balita mengalami infeksi telinga akibat pilek, kemungkinan besar ia mengalami pilek.
Sekresi hidung bisa membawa lebih banyak bakteri dari hidung ke telinga tengah. Oleh karena itu, penting untuk menjaga hidung tetap bersih dari lendir.
Untuk balita yang lebih muda, gunaka pengisap hidung untuk menyedot lendir. Dalam kasus balita yang lebih besar, orangtua dapat menggunakan sapu tangan untuk memeras lendir dari lubang hidung dengan lembut.
Ingat, para ahli melarang menggunakan obat herbal atau alami apa pun untuk mengobati infeksi telinga pada balita.
Juga, jangan menuangkan minyak pohon teh atau hidrogen peroksida ke dalam saluran telinga balita atau menggunakan earbud dengan tujuan menyembuhkan rasa sakit.
Gunakan obat tetes telinga pereda nyeri hanya setelah berkonsultasi dengan dokter anak.
Baca Juga: Setelah Operasi Implan Payudara, Masih Bisakah Menyusui ASI? Ini Jawaban Ahli
Baca Juga: Tak Cuma Alkohol, Obesitas Ternyata Juga Bisa Merusak Organ Hati
Juga, berhati-hatilah untuk mencegah infeksi telinga berulang, untuk menyelamatkan balita dari rasa sakit. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | WebMD,momjunction.com,American Pediatrics Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar