Melansir National Geographic Grid, ada tiga marka yang dapat dilihat untuk menelusuri asal-usul manusia Indonesia.
Pertama, kromosom Y yang dapat menunjukkan asal-usul anak laki-laki dari ayahnya.
Kedua, DNA mitokondria yang diturunkan dari ibu ke seluruh anaknya.
Terakhir, DNA autosomal yang mencerminkan percampuran genetik dari kedua orang tua.
Peneliti Eijkman Institute mempelajari ketiga bagian DNA itu untuk melihat asal manusia Indonesia.
Selain itu, peneliti juga menggunakan metode arkeologi dan linguistik untuk memperkaya sudut pandang.
Hasilnya, peneliti menemukan tidak ada orang asli Indonesia. Kenyataannya nenek moyang warga Indonesia dan manusia di seluruh dunia berasal dari Afrika.
Sekitar 72.000 tahun lalu, manusia modern atau homo sapiens berpindah dari benua Afrika ke bagian selatan semenanjung Arab menuju India.
Keturunan mereka perlahan tiba di Nusantara dalam empat gelombang besar migrasi.
Gelombang pertama manusia datang ke Nusantara sekitar 50 ribu tahun yang lalu.
Mereka tiba di daerah bernama Paparan Sunda, yang sekarang pecah menjadi pulau-pulau tersendiri, yaitu Kalimantan, Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Jawa.
Tak berhenti di situ, mereka terus mengembara hingga Australia dan Papua.
“Orang yang pertama kali datang di Indonesia itu adalah orang-orang yang sekitar kita bisa lihat mereka yang memiliki keturunan Papua dan berada di wilayah Papua sekarang,” ujar Pradiptajati Kusuma, peneliti genetika dari Eijkman Institute, dikutip dari kanal YouTube BBC News Indonesia.
Baca Juga: Tanda-tanda Kekurangan Magnesium dan Apa yang Harus Dilakukan
Source | : | Kompas.tv,Medlineplus.gov |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar